SIAK - Sebanyak 125 orang dari forum pengurus kepala kampung Kabupaten Kuansing lakukan studi banding ke Kabupaten Siak. Mereka datang ke Siak karena melihat Siak berhasil kembangkan ekonomi kampung melalui program desa wisata.

Ketua Forum Kepala Desa Kabupaten Kuansing Ir. Emil Harda MM, MBA menuturkan tujuan mereka datang ke Kabupaten Siak untuk belajar dan melihat langsung tentang pengelolaan program kampung yang ada di Kabupaten Siak dan selanjutnya dapat diterapkan di Kuansing.

"Sebagai kabupaten yang memiliki jumlah desa cukup banyak 229 desa diharapkan setelah stuban ini dapat gambaran tentang inovasi apa yang akan dikembangkan di Kuansing," sebut Emil di Hotel Winaria Siak (11/12/2018).

Tak tanggung-tanggung, terkait program itu kepala Kampung dari forum pengurus kepala kampung Kabupaten Kuansing ini mendapatkan pemaparan langsung dari Bupati Siak, Drs H Syamsuar.

Syamsuar juga menjabarkan tentang program pembangunan di Kabupaten Siak yang kian menunjukan progres signifikan, perubahan juga terjadi pada kondisi ekonomi masyarakat kampung yang meningkat.

Hal ini didukung oleh pemberian alokasi dana desa yang dikelola dengan baik melibatkan aparatur kecamatan, kampung dan masyarakat serta tentunya dikawal oleh aturan yang diberlakukan sehingga target peningkatan dan percepatan pembangunan di desa sesuai nawacita Presiden RI terlaksana.

"Kabupaten Siak sebagai salah satu daerah yang berhasil menerapkan program tersebut menjadi barometer daerah lain dalam penerapan baik di Provinsi Riau bahkan hingga luar daerah," kata Syamsuar.

Bupati Siak H Syamsuar juga membagikan bocoran kiat keberhasilan Siak dalam program pemberdayaan masyarakat kampung selama ini semasa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Siak H. Alfedri.

"Sebagai daerah dengan julukan kota istana, menjadi modal bagi Siak untuk mendapatkan perhatian banyak mata dengan pesona wisata yang ada seperti bangunan sejarah istana Siak dan benda peninggalan kerajaan yang menjadi daya tarik tersendiri," sebut Syamsuar.

Terlebih potensi wisata di Kabupaten Siak tidak mengenal musim, hampir sepanjang tahun berbagai event diselenggarakan dan di kampung-kampung juga semakin berinovasi untuk maju.

Dalam rangka mempromosikan Siak sebagai daerah wisata yang berkembang tentu masih banyak pekerjaan rumah yang menjadi kerja pemerintah daerah.

Sehingga muncul terobosan program desa wisata dimana setiap desa mempunyai keunikan yang dapat menarik wisatawan berkunjung dan pada akhirnya terjadi perputaran ekonomi di kampung tersebut.

Masih kata Syam, masyarakat diberdayakan untuk maju dan mengelola kampungnya sendiri sesuai potensinya masing-masing.

Ditambah lagi, Kabupaten Siak juga mulai menjalankan konsep pariwisata syariah/halal guna memberikan kepastian dan kenyamanan pelancong terutama target bagi wisatawan dari luar negeri.

"Selain potensi wisata, di Kabupaten Siak juga memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang sudah maju, dari segi pengelolaan, alat pertanian maupun peningkatan produktifitas dalam rangka menuju Siak swasembada pangan. Sawah dan perkebunan kelapa sawit menjadi peluang yang dikelola baik antara masyarakat dan pemerintah saling bersinergi guna pencapaian kemandirian ekonomi masyarakat," kata Syam lagi.

Diakui oleh Gubernur Riau terpilih, H Syamsuar bahwa jauh sebelum adanya program ADD Kabupaten Siak telah memiliki dana desa yakni melalui program pokmas swakelola yang diawasi langsung oleh kepala desa.

Ditambah lagi, kata Syam, sumber Zakat juga sangat potensial dalam membantu ekonomi masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Siak. Selain penyaluran pola konsumtif juga diterapkan pola produktif berupa pemberian modal usaha bagi masyarakat untuk mengelola usahanya.

Sehingga dengan kesadaran masyarakat untuk berzakat membuat harta yang dimilki menjadi berkah.***