JAKARTA - Atlet Para bulutangkis, Leani Ratri Oktila yang meraih 2 medali emas dan 1 medali perak di Paralimpuade Tokyo 2020 merasa senang dengan adanya kesetaraan atlet dan tidak dibedakan lagi antara atlet olimpiade dengan atlet paralimpiade.

"Saya senang, karena sekarang ini tidak ada lagi perbedaan antara atlet olimpiade dengan atlet paralimpiade,” kata Leani Ratri Oktila di VIP Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, Selasa (7/9) dini hari.
Perubahan itu dia rasakan di era presiden Joko Widodo dan Menpora Zainudin Amali, hal itulah yang memacu pihaknya untuk terus berprestasi.

“Saya benar-benar merasa disetarakan. Saya mengucapkan terimakasih kepada Presiden Jokowi dan Menpora Amali. Kami benar-benar bisa berlatih dan ini membuat kami lebih semangat," ucapnya.
Terkait hasil Paralimpiade Tokyo 2020, Leani Ratri Oktila mengaku merasa puas dan hasil kerja kerasnya dalam latihan selama ini di Pelatnas membuahkan hasil.

“Perjuangan dan hasil latihan saya tidak sia-sia. Ini hasil yang sangat memuaskan bagi saya,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun yang menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih atas dukungan dan perhatian Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali dan Presiden Jokowi sehingga para atlet NPC dapat meraih prestasi di Paralimpiade Tokyo 2020.

“Terimakasih kepada semua yang telah mensupport kami NPC untuk berjuang di Tokyo. Keberhasilan yang kami raih saat ini atas kebijaksanaan bapak Menteri Zainudin Amali yang telah memberikan kelonggaran yang luar biasa untuk atlet NPC,” kata Senny Marbun.

Senny menjelaskan, Menpora Amali dan Jokowi menyetarakan atlet paralimpiade maupun olimpiade. Bahkan menurutnya, Menpora Amali terus mendukung dan memerintahkan pihaknya di NPC untuk mengikuti setiap single event di mancanegara untuk memenuhi kualifikasi dan bisa lolos ke Paralimpiade Tokyo 2020 dan akhirnya meraih 9 medali yakni 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu.

“Ini adalah capaian yang sangat luar biasa. Tanpa campur tangan bapak Zainudin Amali tidak mungkin tercapai,” pungkasnya.

Sementara itu, Menpora Amali menegaskan bahwa posisi semua atlet sama baik olimpiade maupun paralimpiade. Hal itu sudah tertuang dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sebagai pedoman dalam pembinaan atlet jangka panjang.

“Posisi atlet Olimpiade dan Paralimpiade saat ini sejajar. Pemerintah menaruh perhatian yang sama bagi atlet Olimpiade maupun Paralimpiade. Diharapakan masyarakat juga bisa menberikan dukungan yang sama bagi keduanya,” katanya.( ***