PEKANBARU -Anggota DPRD Riau, Ade Hartati menyesalkan rapat paripurna DPRD Riau yang dinilai menghalangi-halangi hak bicara wakil rakyat. Pasalnya, dalam rapat paripurna, Senin (7/6/2021), Ade tidak bisa berbicara dalam forum.

Sebagai informasi, sejak pandemi Covid-19 sampai ke Riau, rapat paripurna DPRD Riau dilaksanakan secara terbatas, peserta rapat tidak lagi mewajibkan wakil rakyat hadir fisik, cukup perwakilan fraksi dan komisi saja.

Dalam rapat yang dihadiri Gubernur Riau, Syamsuar ini, Ade mengaku tidak bisa menghidupkan microphone-nya sehingga suaranya tak terdengar di forum, padahal ada beberapa hal yang ingin dia sampaikan ke Gubernur.

"Kami seperti hanya menjadi 'cap stempel' dalam rapat paripurna melalui zoom meeting ini, host-nya meng-unmute hak bicara kami," kesal Politisi PAN ini kepada GoRiau.com.

Padahal, Ade ingin menyampaikan beberapa hal yang menyangkut kepentingan masyarakat, diantaranya keprihatinan dia terhadap ketidakmampuan Gubernur dalam mengendalikan pandemi.

"Kami juga prihatin kepada gubernur bisa mengangkat orang-orang yang bermasalah dalam kasus hukum Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)" tutupnya. ***