PEKANBARU - Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) melakukan rapat kerja nasional (Rakernas) ke-3 di Pekanbaru. Salah satu giat dalam Rakernas ini pun dilakukan APJI dengan berpartisipasi memecahkan rekor MURI 369 makanan olahan sagu bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti.

"Mudah-mudahan APJI dapat mengembangkan kuliner Indonesia agar dapat mendunia dan diterima oleh warga negara lain. Manfaatnya bisa menambah devisa negara," ungkap Ketua Panitia Rakernas ke-3 APJI, Tashya Megananda Yukki kepada GoRiau.com di Ballroom Hotel Premier Pekanbaru, Selasa (25/10/2016).

Menurut Tashya, tantangan bagi APJI ialah untuk mendidik dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap bersaing dengan kuliner dari negara-negara lain di dunia. "Tugas APJI adalah mendorong pelaku-pelaku usaha untuk mengembangkan usaha-usaha kulinernya. Kita akan terus menyiapkan SDM yang siap bersaing," tambahnya.

Disambung oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat APJI Indonesia, Ayu Mulyadi mengatakan sebagai organisasi kuliner tertua di Indonesia, APJI memiliki kewajiban untuk tetap melestarikan masakan Indonesia secara konsisten. Langkah konkritnya dapat dilakukan dengan memajukan industri pangan lokal.

"APJI semakin dipercaya untuk menangani acara kenegaraan atau acara besar yang membawa nama negara, contonya saja saat jamuan makan di Istana Negara setiap perayaan kemerdekaan Republik Indonesia dan TAFISA (The Association For International Sport for Al) yang baru saja berlangsung di Jakarta," ujar Ayu Mulyadi.

Untuk diketahui, Rakernas APJI ke-3 ini dihadiri oleh sekitar 250 peserta yang terdiri dari Dewan Pimpinan APJI Pusat dan Dewan Pimpinan Cabang APJI di Indonesia. Bahkan, peserta yang hadir berasal dari 23 provinsi dari sejumlah 27 DPD yang ada di Indonesia.

Dengan mengangkat tema "APJI Memperkuat Identitas Nasional Melalui Industri Pangan Lokal", Rakernas ke-3 APJI di Pekanbaru diselenggarakan mulai 24 Oktober hingga 27 Oktober 2016 mendatang. ***