JAKARTA - Miko Peled menyerukan kepada Indonesia menolak kedatangan Timnas Israel untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20.

Miko Peled merupakan putra dari Matti Peled, seorang jenderal Zionis terkemuka yang berperan penting dalam pendirian negara Israel. Miko Peled adalah seorang aktivis dan penulis berdarah Amerika-Israel yang mendukung perjuangan rakyat Palestina.

“Indonesia, tolong katakan tidak untuk tim sepak bola Israel,” seru Miko Peled melalui unggahan di akun Twitter resminya @mikopeled pada Senin, (13/3/2023), seperti dikutip dari Inilah.com.

"Ini adalah permohonan kepada Presiden Indonesia, anggota masyarakat sipil, politisi, jurnalis dan rakyat Indonesia,” sambung Peled.

Menurut Pelet, tidak seharusnya ada toleransi untuk Israel dan paham zionis. “Jangan izinkan tim Israel masuk ke Indonesia dan bermain. Saya memohon kepada Presiden Indonesia, masyarakat sipil, dan rakyat Indonesia,” ujarnya.

Peled menilai, mengizinkan tim Israel datang dan bermain di Indonesia sama saja dengan membiarkan mereka melanjutkan penindasan dan pembunuhan terhadap warga Palestina.

“Mengizinkan tim sepak bola Israel masuk ke Indonesia sama saja dengan mengizinkan mereka untuk membunuh dan menindas warga Palestina,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa Palestina tidak bisa memenangkan pertarungan melawan Israel tanpa dukungan internasional. “Mereka tidak bisa meraih kebebasan mereka tanpa dukungan kita,” tambah Peled.

Peled mengkritik banyak negara Arab yang menjalin normalisasi dengan Israel dan menganggap hal tersebut sebagai fenomena berbahaya.

“Saya, Miko Peled, dan ayah saya menandatangani Deklarasi Kemerdekaan Israel. Saya mengerti Israel dan apartheid. Oleh karena itu, pertahankan integritas moral Anda, berdiri bersama Palestina, dan bersama kita dapat menyaksikan berakhirnya apartheid,” kata Peled.

Sebagai seorang Yahudi Israel yang tak biasa, Miko Peled aktif “membela” Palestina dengan menyerukan agar rezim Zionis menyerahkan Tepi Barat dan Jalur Gaza sepenuhnya kepada Palestina.

Pemikiran dan gerakan pro-Palestina diungkapkan Miki dalam buku berjudul “The General’s Son: Journey of an Israeli in Palestine” yang diterbitkan di Amerika Serikat pada tahun 2012.***