BADUNG - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach menyambut baik semangat Presiden Jokowi terkait pencalonan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036. Bach kemudian mengungkap kunci sukses pencalonan itu.

“Saya pikir faktor utamanya adalah irisan dengan semangat dan nilai-nilai Olimpiade, serta berkontribusi terhadap pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat lewat kompetisi olahraga yang damai,” kata Bach.

Bach menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di Media Center Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang terletak di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Rabu (16/11).

Menurutnya, setiap penyelenggaraan Olimpiade harus bisa meninggalkan warisan besar untuk masyarakat negara tuan rumah. Hal ini bisa melalui memasyarakatkan gaya hidup yang lebih sehat.

“Contoh di Tokyo. Setelah Olimpiade, aktivitas olahraga masyarakatnya meningkat signifikan mengikuti percontohan atlet-atlet Olimpiade," ujarnya.

Lebih lanjut, Bach juga bilang sebuah negara yang menjadi tuan rumah harus bisa memaksimalkan dampak baik dari penyelenggaraan sebuah ajang olahraga tingkat internasional. Dia tak ingin pembangunan atau infrastruktur yang telah dibangun berakhir dengan sia-sia.

Kemudian, pada kesempatan tersebut Bach kembali menegaskan pihaknya menyambut baik atas pernyataan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan kesediaan dan kesiapan Indonesia mengajukan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Presiden Jokowi sudah menyampaikan semangat Olimpiade dalam pernyataannya, tentang kekuatan olahraga dalam menyatukan, menekankan pentingnya olahraga untuk kesehatan, serta membuka pintu untuk olahraga berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dunia lewat netralitas politik,” tutur Bach.

Disamping itu, Bach memuji Presiden Jokowi atas keberhasilannya dalam menyelenggarakan KTT G20. Dia menilai pertemuan tersebut berjalan dengan lancar.

“KTT G20 tampak berjalan mulus, mengingat ini salah satu pertemuan paling rumit di dunia, yang menghadirkan para pemimpin dunia. Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi (KTT G20) bisa menghasilkan komunike,” pungkas Bach. ***