PEKANBARU- Pilkada di tengah Pandemi Covid-19 memang menghadirkan tantangan tersendiri bagi para Pasangan Calon yang tengah berlaga di Pilkada. Pasalnya, banyak batasan-batasan yang diberikan oleh penyelenggara.

Hal tersebut diungkapkan Pengamat Politik dan Pemerintahan, Tito Handoko. Menurutnya, Pilkada membuat para calon beserta timnya terpaksa harus 'ngerem' setiap aktivitas pertemuan tatap muka.

Padahal, pertemuan-pertemuan dengan masyarakat disebut Dosen FISIP Unri ini, sangat menentukan pilihan hati masyarakat pada hari H nanti. Sebab, dari pertemuan-pertemuan inilah masyarakat bisa menerima pesan dan harapan dari calon.

"Kampanye kreatif akan jadi solusi, kampanye kreatif ini bisa memakai media yang ada, optimalisasi digital campaign sangat membantu dalam memobilisasi opini publik untuk tertarik pada visi misi yang ditawarkan calon," kata Tito kepada GoRiau.com, Jum'at (16/10/2020).

Tak hanya Paslon yang kampanye saja, KPU diharapkan bisa semakin mengoptimalkan penggunaan media daring untuk melakukan sosialisasi pelaksanaan Pemilu dalam bentuk konten ajakan memilih dan lain sebagainya.

"Di tengah pandemi Covid-19, para Pasangan maupun penyelenggara harus kreatif mengeluarkan konten berkaitan dengan isu-isu yang hangat di tengah masyarakat untuk meningkatkan angka partisipasi," tuturnya.

Sebab, jika dipaksakan untuk pertemuan tatap muka, Tito pesimis pencegahan Covid-19 bisa berjalan dengan baik, karena tidak ada jaminan bahwa Paslon maupun pengawas bisa membatasi jumlah peserta, apalagi yang menerapkan protokol kesehatan.

"Panwaslu harus bertindak tegas terhadap kampanye di luar aturan. Kadang, para calon sudah menerapkan protokol kesehatan, tapi antusiasme masyarakat yang tidak bisa dibendung, ini kontrol yang harus dipertegas," tutupnya.***