PADANG - Anggota fraksi PAN DPR RI daerah pemilihan Sumatera Barat (Sumbar) II, Guspardi Gaus, meminta Pertamina untuk konsisten memperketat pengawasan terhadap semua SPBU di kota Padang. Setiap modus pelanggaran transaksi BMM yang menyebabkan kelangkaan, harus bisa dicegah.

Pernyataan Guspardi, menyusul terjadinya kelangkaan BBM jenis Pertalite di kota Padang. Dewan rakyat tingkat daerah menduga, kelangkaan terjadi karena adanya praktik transaksi BBM yang melanggar aturan; mengisi pada jerigen/drum atau tangki yang sudah dimodifikasi.

"Selama ini kan sudah ada aturannya bahwa pengisian BBM bersubsidi tidak boleh menggunakan jerigen atau sejenisnya," kata Guspardi dalam pesan tertulis yang diterima Senin (21/12/2020).

Pertamina, kata Guspardi, harus meningkatkan kedisiplinan SPBU untuk tidak terlibat transaksi BBM yang melanggar ketentuan tersebut, sehingga penimbunan dan kelangkaan bisa dicegah.

Penanganan yang lamban, dikhawatirkan Guspardi dapat memicu timbulnya antrian di SPBU, menurunkan produktivitas masyarakat, dan berujung pada gejolak sosial.

"Pertamina sebagai pihak yang betanggungjawab dalam hal pengadaan BBM (bahan bakar minyak) harus segera mengatasinya," tegas Guspardi.

Sebelumnya, BBM bersubsidi jenis pertalite diberitakan langka di Kota Padang. SPBU Gunung Pangilun, Tabing, Sawahan, dan By Pass, menjadi SPBU yang disorot dalam pemberitaan harianhaluan, Minggu.

Ketua Komisi III DPRD Sumbar, Afrizal dalam lansiran tersebut mengatakan, kekosongan BBM Pertalite di kota Padang terjadi karena banyaknya 'pemain'.

"Urang manggaleh sekarajonyo, diambilnya sama drum setelah diperjual belikan. Teman saya Pak Weno sudah jadi korban, terbakar SPBU-nya yang di Sawahan," kata Afrizal. Yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan; "orang bertransaksi semaunya, Ia mengambil BBM dengan drum. Teman saya, Pak Weno, sudah jadi korban, SPBU-nya di daerah Sawahan terbakar,".

Politisi Golkar itu bahkan bahkan menyebut modus; "tangki mobilnya dimotif dari yang hanya berkapasitas 20 liter menjadi 60 liter,".

"Itu sangat rawan kecelakaan. Ini hanya terjadi di kota Padang, di daerah lain tidak ada," kata Afrizal.

Sebagai pengingat, kelangkaan BBM di Padang bukanlah hal baru. November 2019 silam, kelangkaan juga terjadi selama beberapa hari di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di kota Padang.

Kala itu, pemerintah provinsi Sumbar bahkan menyurati pihak Pertamina.

"Telah kita sampaikan dengan surat tertulis melalui kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) pemprov Sumbar kepada pihak sales area manager PT Pertamina cabang Padang," kata sekretaris daerah (Sekda) pemprov Sumbar dalam siaran persnya, Sabtu (9/11/2019) silam.***