SEMARANG - Tiga perawat yang bertugas di RSUD Bung Karno Solo, Jawa Tengah, diusir dari indekosnya di kawasan Grogol, Sukoharjo. Ternyata, pemilik indekos tersebut berprofesi sebagai bidan.

Dikutip dari detikcom, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan, dirinya sudah menghubungi pemilik kos yang mengusir tiga perawat RSUD Bung Karno Solo itu. Kepada Ganjar, bidan tersebut mengaku menyesali perbuatannya.

Dituturkan Ganjar, sambil menangis pemilik kos tersebut mengaku kepada dirinya bingung karena suaminya sedang mengidap penyakit dan takut tertular virus corona.

''Nangis-nangis, merasa bingung karena suami ketakutan kalau tertular, punya sakit apa begitu. 'saya tidak mengusir, demi kebaikan, agar tidak kos di situ','' kata Ganjar lewat sambungan telepon, Senin (27/8/2020) malam.

Namun Ganjar tetap menyayangkan hal itu apalagi pemilik kos adalah bidan. Ganjar sempat menegur andaikata pemilik kos yang berada dalam posisi terlibat kasus corona dan dijauhi oleh tetangga dan sebagainya.

''Saya kasih tahu, ibu kan bidan, kalau ibu suatu ketika bantu melahirkan dan orangnya OTG (orang tanpa gejala) seperti di RS Kariadi kalau ketularan gimana? Kami sih tidak minta seperti itu. Kalau dijauhi masyarakat gimana? Nangis dia,'' ujarnya.

Ganjar menjelaskan, edukasi masih sangat penting agar stigma negatif terhadap tenaga medis, dan pasien corona beserta keluarganya bisa hilang. Selain itu Ganjar menyebut beberapa tempat sudah disiapkan untuk rescue jika hal itu terjadi.

''Edukasi memang harus dilakukan, tapi prinsipnya kami sudah menyiapkan tempat untuk me-rescue mereka apabila terjadi hal-hal semacam ini. Semoga ke depan tidak ada lagi peristiwa ini,'' ujar Ganjar.

''Memang harus ada shelter yang disiapkan agar para tenaga medis ini tenang. Di Semarang sudah kami siapkan Hotel Kesambi, di Solo juga ada bekas Bakorwil yang bisa ditempati. Itu rumahnya besar, kamarnya banyak dan nyaman. Selain itu, ada juga hotel milik kami yang ada di Solo yang bisa ditempati,'' katanya.***