BENGKALIS - Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Bengkalis sebanyak 17 orang. Dengan rincian 8 orang masih dirawat, 8 orang dinyatakan sembuh dan 1 orang meninggal dunia, Rabu (9/4/2020).

Sesuai data yang dirilis Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis melalui corona.bengkaliskab.go.id hingga Kamis (9/4/2020) pukul 11.00 WIB, jumlah PDP tersebut bertambah 1 orang. Meskipun belum ada penjelasan resmi kapan mulai dirawat, 1 orang PDP yang baru tersebut dirawat di RSUD Bengkalis.

Dengan adanya penambahan 1 PDP itu, maka total PDP yang tengah dirawat di RSUD Bengkalis 5 orang, 2 laki-laki dan 3 perempuan.

Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sejauh ini belum ada pergerakan, masih 3.690 orang sebagaimana data kemarin. Terdiri dari 2.086 orang masih menjalani proses pemantauan, dan 1.604 OPD telah selesai proses pemantauan.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Bengkalis, Johansyah Syafri ketika dihubungi belum bisa memberikan informasi banyak tentang adanya penambahan PDP itu.

''Kami belum bisa memberikan penjelasan lebih detail tentang penambahan PDP tersebut. Kami masih koordinasi dengan Pak Ersan (Ersan Saputra TH, Kadis Kesehatan Kabupaten Bengkalis,'' ujar Johan yang kini ditugasi sebagai Koordinator Bidang Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Bengkalis.

Namun, imbuhnya, kalau dari asalnya, PDP yang beru tersebut warga Kecamatan Bengkalis. ''Dan jenis kelaminya lai-laki. Sebab data kemarin, PDP dari Kecamatan Bengkalis hanya 3 orang, 1 laki-laki dan 2 perempuan. Sekarang menjadi 4 orang, 2 laki-laki dan 2 perempuan,'' tutup Johan.

Rafid Test Bukan Penentu

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, Ersan Saputra TH tak menyangkal jika sebelum tutup usia PDP yang meninggal dunia Rabu kemarin telah menjalani rafid test Covid-19.

''Hasil rafid test-nya memang positif. Meskipun hasil rafid test seseorang positif, bukan berarti yang bersangkutan positif terinveksi virus corona,'' jelas Ersan ketika jumpa pers di Posko Covid-19 Kabupaten Bengkalis di lantai II Dinas Kesehatan, Rabu malam.

''Yang menentukan seseorang itu benar atau tidak terpapar virus corona, bukan rafid test. Tapi hasil pemeriksaan swab. Jadi jangan keliru atau langsung menuduh orang rafid test-nya positif berarti orang tersebut positif terinfeksi virus corona,'' ujarnya mengingatkan.

Ersan juga berpesan agar tidak panik bila mengetahui ada orang yang dinyatakan positif usai menjalani rafid test Covid-19. Orang yang positif usai menjalani rafid test Covid-19, bisa jadi negatif terpapar virus corona. Begitu juga sebaliknya.

''Karena itu jaga jarak, hindari kontak langsung, tidak berada di tempat keramaian dan ikuti imbauan pemerintah lainnya. Sebab tak tertutup kemungkinan ada orang yang terinfeksi virus corona di sekitar kita yang belum menjalani rafid test,'' tutupnya.***