RAMALLAH - Portal Quds melansir, sejumlah pasukan Israel mengepung dan menggeledah penjara Netsan di Ramallah, Jumat (21/4). Aksi ini dilakukan pascaaksi mogok makan yang dilakukan puluhan penghuni sel penjara Israel.

Israel mengasingkan para pelaku aksi mogok makan penghuni sel Netsan ke sel yang lain untuk menghindari aksi yang lebih luas.

Seperti yang dilansir oleh lembaga advokasi tawanan Palestina, bahwasanya pihak keamanan Israel juga melarang para tahanan Palestina untuk melakukan ibadah shalat Jumat.

Tak hanya melarang para tahanan untuk melaksanakan shalat Jumat, keamanan Israel pun bahkan merampas mushaf Alquran yang selama ini menemani mereka di sel penjara.

Sampai saat ini jumlah tawanan yang dipindahkan ke sel Netsan sebanyak 70 orang, 40 di antaranya berasal dari penjara Hadaryem dan 30 orang lainnya berasal dari penjara Nafhah, Reymon, dan ‘Asqalan.

Lanjutkan Mogok Makan

Sekitar 1.500 tawanan Palestina yang mendekam di penjara Israel, masih melanjutkan aksi mogok makan di hari kelima. Ditambah lagi aksi ini didukung penuh oleh rakyat Palestina.

Seperti dilansir al-Ray, Jumat (21/4), aksi mogok makan ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Israel atas hak-hak warga Palestina yang terpasung dan aturan baru yang pelarangan pengacara untuk menjenguk para tahanan Palestina. Bahkan pihak keluarga pun dilarang berkunjung ke  penjara.

Sejak aksi mogok makan ini berlanjut, pihak keamanan Israel mengirim pasukan khusus untuk mengawal aksi ini. Sejumlah senjata lengkap dengan tank yang baja dikerahkan untuk mengamankan penjara Israel. 

Usik aksi dengan panggang daging

Sejumlah anggota sayap kanan Partai Agama Nasional, yang dikenal dengan nama 'Mafdal' dalam bahasa Ibrani, memanggang makanan di depan penjara Ofer, tempat dimana sejumlah tahanan Palestina melakukan aksi mogok makan. Kelompok yang dibubarkan sebagai partai politik di tahun 2008 tersebut mengungkapkan, mereka hendak 'merayakan mogok makan' dan mematahkan tekad para tahanan yang melakukan aksi mogok makan.

Dengan begitu, aroma dari daging panggang tersebut akan merengsek masuk ke dalam sel-sel penjara Israel, rilis sebuah media berbahasa Ibrani. Kepada Maannews, seorang penduduk lokal Palestina, Ibrahim Ikhmayes menceritakan, kelakuan 'bodoh dan konyol' dari warga Israel tersebut. Menurutnya, hal tersebut tidak akan memengaruhi tekad para tahanan, justru akan semakin menguatkan mereka.

Ia menambahkan, aroma daging panggang tersebut tidak akan membangkitkan rasa lapar para tahanan. Hal ini tidak akan menghalangi tujuan mereka untuk memperoleh hak mereka dalam penjara Israel.

Tahanan Palestina yang berada di penjara Israel mengumumkan melakukan aksi mogok makan pada Ahad pagi bertepatan dengan Hari Tahanan Palestina, yang dimotori oleh pemimpin gerakan Fatah, Marwan Barghouthi, di bawah slogan 'Kebebasan dan Kemuliaan' untuk tahanan Palestina. Pada Selasa, tercatat jumlah 1.500 tahanan telah berpartisipasi dalam aksi ini.

Para pelaku aksi mogok makan mengadukan adanya penyiksaan, tindakan sewenang-wenang, dan tidak adanya perawatan medis terhadap para tahanan Palestina dalam wilayah otoritas Israel, serta tindakan Israel yang melakukan penahana administrasi–tanpa melalui proses pemeriksaan dan persidangan–yang mana hal ini hanya mungkin dilakuakan di bawah izin hukum internasional dalam kondisi yang sangat terbatas.

Berbagai organisasi Palestina merilis, otoritas Israel telah menangkap sekitar 1 juta warga Palestina sejak berdirinya negara 'Israel' tahun 1948 dan kemudian menduduki wilayah Tepi Barat, al-Quds Timur dan Jalur Gaza di tahun 1967.***