BENGKALIS - Paripurna Pengucapan Sumpah/janji 45 Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Periode 2019-2024 diwarnai aksi damai ratusan mahasiswa STAIN dan Politeknik Bengkalis, Senin (16/9/2019).

Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa STAIN dan Politeknik Bengkalis meminta seluruh anggota DPRD Bengkalis yang sudah resmi mengemban amanah masyarakat untuk serius menangani persoalan abrasi dan pembangunan insfrastruktur dan maraknya peredaran narkoba di Negeri Junjungan.

"Jangan biarkan rumah anak cucu kami ditelan abrasi. Abrasi bukan wisata rekreasi, tetapi masalah yang harus diatasi," teriak ratusan mahasiswa dalam orasinya.

Selain itu, mahasiswa juga meminta kepada legislatif yang baru saja dilantik agar segera menepati janji-janji saat kampanyenya dan mengakomodir apa yang menjadi aspirasi masyarakat Kabupaten Bengkalis.

Ratusan mahasiswa memulai aksinya di Lapangan Tugu, kemudian berjalan menuju halaman Gedung Cik Puan, tempat berlangsungnya prosesi pengucapan sumpah/janji. Tidak lama berselang, dengan dikawal ketat pihak kepolisian, 45 anggota DPRD Bengkalis yang baru resmi mengemban amanah masyarakat langsung menemui ratusan massa mahasiswa.

"Kami menerima anspirasi adik adik mahasiswa dan ini akan menjadi catatan bagi kami sebagai anggota DPRD Bengkalis yang baru," ungkap Ketua Sementara DPRD Bengkalis, Khairum Umam didampingi Wakil Ketua Sementara DPRD Bengkalis, Syahrial dan Kaderismanto dari atas mobil L-300 yang dijadikan mahasiswa panggung orasi.

Pada kesempatan itu, mahasiswa ini juga menyinggung kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Riau sejak beberapa pekan terakhir. Mereka meminta kepada Presiden RI dan Gubenur Riau, Syamsuar untuk betul-betul menangani masalah kabut asap ini.

"Bapak Presiden dan Gubenur Riau, kami bernapas menggunakan paru-paru bukan menggunakan ingsang. Bantu hilangkan asap di Riau. Riau dibakar, bukan terbakar. Rakyat tutup hidung, tutup mulut dan bukan tak mungkin kami tutup usia, Sementara pemerintah tutup telinga," katanya lagi.***