BENGKALIS, GORIAU.COM - Warga jalan Bengkalis-Bantan mengeluh. Pasalnya, jalan Hotmix yang baru berumur tiga bulan sudah banyak yang rusak. Kerusakan paling banyak terjadi pada sisi kanan kiri jalan. Selain tidak rata, ketebalannya juga tidak sama dengan yang di tengah.

Pengerjaan jalan sepanjang 1,5 Kilomater ini juga sempat menimbulkan banyak pertanyaan. Sejumlah pekerja masih terlihat mengerjakan jalan hotmix kendati sudah memasuki Januari 2013. Sedangkan sejumlah proyek yang lain praktis berhenti bekerja karena sudah tutup tahun atau kontrak sudah berakhir.

“Kita sangat sayangkan kualitas jalan seperti ini. Nyatanya baru tiga bulan sudah banyak yang rusak,” ujar salah seorang warga Bantan, Hanafi, Rabu (6/3/2013).

Dipaparkan Hanafi, jalan tersebut dibangun atau lokasinya tidak jauh dari Kota Bengkalis, tepatnya di sekitar lokasi pembuangan akhir sampah Desa Bantan Tua Kecamatan Bantan. Sejatinya karena dekat, pengawasan lebih mudah dilakukan. Tidak hanya oleh konsultan pengawas, sejumlah pejabat juga diyakini hilir mudik di jalan tersebut.

“Kalau kualitas jalan di pinggir kota saja seperti ini, bagaimana kondisi jalan diceruk kampung sana seperti Rupat, Siak Kecil atau di ujung pulau Bengkalis ini semisal Teluk Lancar dan Sekodi,” heran Hanafi.

Setahu dirinya jalan tersebut masih dalam masa pemeliharaan rekanan. Untuk itu kepada PPTK, konsultan atau siapa saja yang berwewenang harus mengingatkan rekanan agar memperbaiki kerusakan jalan tersebut. “Hotmix beda dengan cor, kalau sudah terkelupas atau ada batunya yang tercabut maka akan menjalar ke mana-mana. Harus segera diperbaiki,” sarannya.

Persoalan kualitas proyek mengecawakan atau tidak selesai dikerjakan, tidak dapat dipungkiri penyebab utamanya karena sedikitnya waktu untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan. Karena tidak ingin perusahaannya diblacklist, maka rekanan mau tak mau harus menyelesaikan pekerjaan kendati dengan kualitas seadanya. Yang dirugikan dalam hal ini adalah masyarakat dan keuangan daerah. (jfk)