SELATPANJANG, GORIAU.COM - Akhirnya, kekosongan penjual takjil di Jalan Banglas pun terjadi. Pedagang takjil di Selatpanjang itu meninggalkan lokasi pasar ramadan karena hanya bikin rugi.


Sebagaimana diakui pasangan suami istri Udin dan Rita kepada wartawan, Minggu (21/6/2015). Kata Udin, mereka terpaksa menyiapkan lapak sendiri di Ahmad Yani.
"Tak masalah, asal diperbolehkan saja. Biar kita menyiapkan sendiri fasilitasnya," ujar Udin.
Kata Udin pula, alasan mereka meninggalkan pasar Ramadan Jalan Banglas karena pembeli tidak banyak. Dagangan mereka sering tidak habis dan akibatnya mereka selalu merugi.
"Payah kalau berjualan di sane, sudah dua hari selalu tak abis. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Jadi, kami harus pindah dari sini,selain macet, untung yang didapat pun tidak seberapa," kata Rita dan Udin pula.
Pantauan di lapangan, lokasi pasar yang merupakan aset dari Kabupaten Bengkalis itu telah dihias oleh DPKP Meranti seindah mungkin. Terdapat 30 meja yang bisa menampung sekitar 90 hingga 120 pedagang takjil.
Namun, hingga Minggu sore, pedagang di pasar ramadan itu hanya tampak ditempati sekitar 5-6 pedagang saja.
Sebelumnya, pemakaian pasar ramadan itu diresmikan oleh Asisten III Setdakab Meranti pada Kamis (18/6/2015). Pasar ramadan sebelumnya terletak di Jalan Ahmad Yani. DPKP tidak melarang namun tidak menfasilitasi andai ada penjual takjil ingin berjualan di tempat lama yaitu Jalan Ahmad Yani Selatpanjang.(zal)