JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menjanjikan akan menyediakan tempat Trainning Camp (TC) Angkat Besi bersama cabang olahraga Olimpiade lainnya. Yakni, di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON) Cibubur, Jakarta Timur dan di Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Jawa Barat.

"Ya, Kemenpora akan membangun tempat TC angkat besi dan cabang olahraga Olimpiade lainnya di PPON dan P3SON. Di PPON Cibubur akan menampung lifter junior sedangkan P3SON Hambalang menampung lifter senior," kata Zainudin Amali yang ditemui di Kantor Kemenpora Jakarta, Selasa (30/6/2020) malam.

Politisi Golkar ini juga mengakui cabang angkat besi dimasukkan Kemenpora menjadi cabang olahraga prioritas utama sperti bulutangkis yang sudah menyumbang medali emas di Olimpiade. "Saya ingin cabang angka besi dan cabang bulutangkis tetap menjadi andalan Indonesia pada setiap Olimpiade. Makanya, kita memasukkannya menjadi cabang olahraga prioritas utama," tandasnya.

Perhatian Menpora Zainuin Amali ini disambut baik Ketua Bidang Organisasi PB PABBSI, Sonny Kasiran. Bahkan, dia menyebut adanya TC di Cibubur dan Hambalang itu merupakan terobosan baru dalam upaya membantu PB PABBSI dalam upaya mewujudkan tekad mempertahankan tradisi medali angkat besi di Olimpiade.

"Adanya tempat TC yang dijanjikan Menpora ini merupakan terobosan baru dalam upaya mengangkat prestasi cabang olahraga Olimpiade ke depan. Dengan adanya tempat TC itu, PB PABBSI bisa mencetak lebih banyak lifter-lifter tangguh yang mampu mnggantikan posisi seniornya. Saat ini, Eko kan berusia 31 tahun dan Triyatno berusia 32 tahun," ujarnya.

Wasit yang mengantongi sertifikat Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) ini berharap tempat TC di Cibubur dan Hambalang tersebut dilengkapi dengan peralatan yang mumpuni.  Dengan demikian, lifter junior dan senior bisa menjalani latihan dengan baik. 

Keinginan Menpora menyediakan tempat TC angkat besi itu juga disambut mantan pelatih angkat besi nasional Lukman yang kini berada di Thailand. "Saya mengucapkan trima kasih atas prhatian pak Zainuid Amali yang mau membangun tempat TC di Cibubur dan Hambalang. Ya, kita memang sudah harus memilikinya. Apalagi, cabang olahraga angkat besi penyumbang tetap medali bagi Kontingen Indonesia pada lima Olimpiade dan persaingan ke depan semakin ketat," katanya.

Sejak Olimpide Sydney 2000 hingga Olimpiade Rio de Janeiro 2016, cabang angkat besi selalu menyumbangkan medali. Sejarah kejayaan angkat besi Indonesia itu dimulai dari lifter putri pada Olimpiade Athena 2000. Saat itu, Lisa Rumbewas (kelas 48kg) meraih perak, Sri Indriyani (48kg) meraih perunggu dan Winarni (kelas 53kg) dengan medali perunggu. Kemudian, Lisa yang turun di kelas 53kg meraih perak di Olimpiade Athena 2004 dan Olimpiade Beijing 2008.

Di Olimpiade Beijing 2008, Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 56kg putra meraih perunggu dan Triyatno (kelas 62kg) juga meraih perunggu. Lalu di Olimpiade London 2012, Eko meraih perunggu kelas 62kg dan Triyatno meraih perak kelas 69kg putra. Kedua jagoan angkat besi ini tampil sebagai penyelamat muka Indonesia saat tak satupun medali disumbangkan cabang bulu tangkis.

Konsistensi penyumbang medali itu kembali dipertahankan pada Olimpiade Rio de Janeiro Brasil 2016. Malah, Eko yang tadinya meraih perunggu mampu meningkatkannya menjadi perak dan Sri Wahyuni yang turun 48kg putri merebut perak, ***