JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengucapkan termakasih kepada Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda yang mengapresiasi kesuksesan atlet Paralimpiade Indonesia yang meraih 9 medali dengan 2 emas, 3 perak dan 4 perunggu di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.

"Terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan oleh Ketua Komisi X DPR RI atas keberhasilan Kontingen Indonesia dalam Paralimpiade Tokyo 2020 dengan raihan 2 emas 3 perak dan 4 perunggu. Ini adalah loncatan yang sangat luar biasa. Karena pada saat Olimpiade di Rio de Janeiro tahun 2016, Indonesia hanya mengirimkan 9 atlet. Sedangkan di Paralimpiade Tokyo mengirim 23 atlet," ucap Menpora Amali saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI dengan agenda Pembahasan RKA K/L 2022 di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Gedung Nusantara 1, Selasa (7/9) siang.

Terkait peringkat, Menpora Amali juga mengatakan di Parlimpiade Rio de Janeiro 2016, Indonesia berada di peringkat 76, namun di Paralimpiade Tokyo peringkat Indonesia melonjak ke 43. Padahal di dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Indonesia hanya menargetkan posisi 60 di Paralimpiade Tokyo 2020.

"Ini artinya target Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 sudah melampaui target yang awalnya peringkat 60 tapi hasilnya kita meraih peringkat 43. Hal ini patut saya syukuri," ucapnya.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa tidak banyak informasi yang beredar di masyarakat tentang keberadaan atlet paralimpiade Indonesia. Karenanya, ia pun memberikan sedikit gambaran dengan keberadaan atlet para games Indonesia.

"Sedikit saya informasikan bahwa Pelatnas Paralimpiade di tempatkan di Kota Solo. Kenapa pilihannya di Solo, karena disana ada rumah sakit Ortopedi Prof.DR.R. Soeharso yang salah satu tugasnya menangani kaum difabel. Dan hal-hal yang berurusan dengan cedera, recovery dam lain sebagainya sehingga sangat cocok untuk atlet- atlet para games kita," ujarnya.

"Selain itu, atlet para games ini mendapat dukungan penuh dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) khususnya untuk sport science. Jadi para atlet para games kita ini mereka benar-benar sudah menggunakan sport science dan disupport penuh oleh UNS," tambahnya.

Menpora Amali juga mengatakan bahwa atlet olimpiade dengan paralimpiade juga tidak dibedakan. "Pemerintah tidak membedakan atlet paralimpiade dengan olimpiade. Semua kami fasilitasi dari mulai try out sampai ikut kualifikasi di fasilitasi oleh pemerintah," jelasnya.

Menpora juga mengatakan bahwa semangat atlet paralimpiade sangat luar biasa. Mereka ingin menunjukan kepada publik bahwa keterbatasan bukan halangan untuk berprestasi. "Dan ini saya kira hasil perjuangan mereka dan arahan Presiden Joko Widodo kita tidak boleh membedakan mereka. Dan kami juga memberikan ruang di dalam DBON dengan target terbaru untuk mereka supaya ada kesinambungan prestasi," tutupnya.

Sebelum Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda yang mengapresiasi atas keberhasilan atlet Paralimpiade Tokyo 2020 yang meraih 9 medali dengan 2 emas, 3 perak dan 4 perunggu. "Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Menpora Amali atas capaian para atlet kita yang meraih 9 medali, dengan rincian 2 emas, 3 perak dan 4 perunggu dalam ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Sekali lagi kita apresiasi setinggi-tingginya dengan capaian yang luar biasa," ujarnya

"Atas nama Pimpinan Komisi X DPR RI dan Anggota Komisi X DPR RI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas capaian yang sudah di dapat oleh para atlet paralimpiade kita," katanya. ***