PEKANBARU – Seekor buaya menyerang dan menyeret seorang pekerja harian bernama Katius Zebua (21) hingga tewas. Peristiwa itu terjadi, di Rawa Empat, Desa Terbangiang, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan Riau.

Kepala Bidang BBKSDA Wilayah I, Andri Hansen Siregar mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait konflik buaya dengan manusia itu. Dia menyebutkan, saat kejadian korban sedang mencari ikan di habitat buaya tersebut.

"Itu merupakan buaya senyulong. Dari saksi di lokasi, saat itu korban KZ sedang mencari ikan di kanal batas (parit) milik Cakra Alam Sakti (CAS)," kata Andri Senin (20/6/2022).

Menurut Andri, setelah menerima laporan tersebut, tim BBKSDA Riau langsung turun ke lokasi kejadian. Tim sudah melakukan pencarian buaya, namun belum menemukannya.

"Dari pengamatan tim di lapangan, lokasi terjadinya serangan buaya merupakan habitat buaya. Karena lokasi tersebut merupakan hamparan rawa dan dialiri oleh Sungai Kerumutan yang terhubung dengan kanal milik PT CAS," jelasnya.

Dilansir situs KLHK, Buaya senyulong (Tomistoma schlegelii) merupakan satu dari tujuh spesies buaya yang biasa ditemukan di Indonesia. Spesies langka ini penyebarannya di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa.

Ukuran dewasa buaya senyulong dapat mencapai panjang 3-4 meter. Ciri khas buaya Senyulong dibandingkan jenis buaya lainnya adalah moncongnya yang relatif sempit. Rahangnya menyempit secara gradual, pipih, dan panjang.

Melihat bentuk moncongnya yang khas ini, mudah dipahami bahwa makanan utama buaya Senyulong adalah ikan dan hewan- hewan kecil.

International Union and Conservation Nature (IUCN) memperkirakan bahwa saat ini populasi Buaya Senyulong dewasa di dunia berjumlah dibawah 2.500 individu sehingga spesies ini masuk kedalam kategori genting (Endangered). Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999, Buaya Senyulong termasuk satwa yang dilindungi.

Terkait insiden di Pelalawan, Kepala Bidang BBKSDA Wilayah I, Andri Hansen Siregar menyebutkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi serta mengimbau agar masyarakat tetap waspada jika berada di sekitar sungai dan kanal.

"Kepada masyarakat agar waspada dan berhati-hati jika berada di sungai dan kanal. Karena antara pukul 17.00 WIB hingga 07.00 WIB buaya biasanya mencari mangsa. Kita berharap agar masyarakat tidak memburu dan membunuh buaya tersebut karena masuk salah satu hewan yang dilindungi," tandasnya.***