PEKANBARU - Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Riau yang nekat maju di Pilkada serentak tanpa didukung Golkar diminta untuk mundur dari jabatannya selaku pengurus Golkar dibawah kepemimpinan Ketua DPD I Golkar Riau, Syamsuar.

Adapun di Pilkada serentak 2020 ini, dua orang pengurus Golkar maju di Pilkada. Mereka adalah Wakil Ketua Bidang Tani dan Nelayan, Supriati di Pilkada Inhu dan Wakil Ketua Bidang Organisasi, Nasarudin di Pilkada Pelalawan.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Riau, Ikhsan mengatakan, sesuai dengan perintah Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, bagi kader yang memilih jalan berbeda, akan disuruh 'parkir sementara'.

"Perintah Ketum, yang mendukung calon berbeda untuk sementara akan masuk dalam ruang parkir. Nanti setelah Pilkada akan dievaluasi," kata Ikhsan kepada GoRiau.com, Senin (7/9/2020).

Ditegaskan Ikhsan, pihaknya saat ini hanya fokus untuk memenangkan Pilkada Riau dan mencapai target 60 persen sesuai dengan target yang dibebankan pada Ketua DPD I Golkar Riau, Syamsuar oleh Ketua Umum DPP.

Terkait status mereka sebagai kader, Ikhsan menyebut hal itu merupakan kewenangan DPP Golkar, sehingga DPD tidak bisa menentukan sikap. 

Sekarang, sambung Ikhsan, kedua kader Golkar tersebut sudah mengajukan surat pengunduran diri ke DPP Golkar karena SK pengurus mereka ditandatangani oleh DPP.

"Suratnya dikirim ke DPP. Nanti akan ada reshuffle untuk mengisi kekosongan ini supaya roda organisasi tetap berjalan," tutupnya. ***