PEKANBARU, GORIAU.COM - Dari hasil Operasi Zebra 2014 menunjukkan angka pelanggaran melawan arus meningkat tajam dari tahun sebelumnya. Dari 394 kasus, naik menjadi 1.862 kasus. Demikian pula pelanggaran helm, dari 1.420 naik sebanyak 2.954 hingga totalnya lebih dari 4 ribu kasus.

Menurut Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, SIK, Kamis (11/12/2014), kenaikan jumlah kasus juga terjadi pada tilang. Dari 8.901 perkara, naik sebesar 274 perkara. "Namun secara umum, jumlah pelanggaran cenderung menurun. Total keseluruhan kasus yang ditangani pada Operasi Zebra 2014 di jajaran Polda Riau mencapai 10.843 kasus," kata Guntur.

Dari segi usia pelaku, lanjut Guntur, pelanggaran-pelanggaran tersebut didominasi oleh masyarakat yang berusia 26 hingga 30 tahun. Umumnya mereka berprofesi sebagai karyawan swasta.

"Jumlah kerugian materil akibat kecelakaan dan sejumlah kasus yang terjadi, ditaksir sekitar Rp154.400.000. Belum lagi kerugian imateril seperti korban jiwa dan luka-luka," terang Kabid Humas Polda.

Pada operasi yang berakhir 9 Desember kemarin, jumlah Lakalantas tercatat 35 kasus. Dengan 12 orang meninggal dunia, 19 orang luka berat dan 31 orang luka ringan. Pada tahun lalu jumlah Lakalantas 45 kasus, korban meninggal 21 orang, luka berat 27 orang dan luka ringan 26 orang.

Tindak lanjut setelah operasi zebra selesai, kata Kabid Humas Polda, Dit ll Polda Riau beserta jajaran akan melanjut penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas dengan menggelar kegiatan rutin. Di ruas jalan tertentu yang banyak pelanggaran lalu lintasnya, pengawasan akan ditingkatkan. (wdu)