JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memastikan akan terus memberi perhatian kepada para atlet dan pelatih berprestasi. Bahkan, pemerintah dan Kemenpora juga berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan jumlah bonus bagi para pahlawan-pahlawan olahraga.

Komitmen tersebut dilontarkan Menpora, Zainudin Amali dalam sambutannya pada acara pemberian bonus kepada para atlet dari beberapa cabang olahraga yang berhasil meraih gelar juara dan medali emas dalam kejuaraan dunia yang berlangsung pada 2019.

"Jangan khawatir, pemerintah pasti akan hadir dengan memberi perhatian dan apresiasi berupa bonus kepada para atlet dan pelatih berprestasi. Harap dimaklumi kalau baru segitu besarannya karena pemerintah juga memiliki keterbatasan. Tetapi pemerintah akan terus berupaya agar jumlah bonus bagi para atlet dan pelatih berprestaai dapat ditingkatkan nilainya," kata Menpora, Zainudin Amali kepada wartawan usai seremoni pemberian bonus berupa uang kepada 66 atlet dan pelatih yang berhasil meraih gelar juara dan medali pada kejuaraan dunia yang berlangsung pada 2019.

Pada kesempatan tersebut, Menpora bercerita dalam satu kunjungan ke pelatnas cabor yang dipersiapkan ke SEA Games 2019 ada atlet yang menanyakan bagaimana nasib mereka setelah pensiun dari gelanggang.

"Baru-baru ini saya melakukan kunjungan ke beberapa cabor yang sedang menjalani pelatnas menuju SEA Games 2019. Ada atlet yang bertanya soal masa depannya setelah tidak lagi menjadi atlet. Jangan kuatir, pemerintah melalui Kemenpora terus berupaya mencarikan solusi untuk masa depan atlet setelah pensiun. Kemenpora pasti akan memberikan perhatian dan mencarikan solusi masa depan atlet salah satunya dengan bekerjasama dengan sejumlah kementerian terkait," tutur Menpora.

"Supaya jangan sampai pada saat atlet berprestasi kita elu-elukan kemudian setelah tidak berprestasi karena faktor usia, kita lupakan. Sangat ironis. Karena itu, kami memberi kesempatan kerja menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN)," ujar Menpora.

"Yang pasti pemerintah akan terus memberi perhatian. Akan kita tingkatkan. Sehingga dapat merangsang minat masyarakat khususnya generasi muda untuk menjadi atlet. Sehingga semakin banyak prestasi yang akan kita torehkan," pungkasnya.

Sebelumnya, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta melaporkan pemberian bonus kali ini merupakan yang kedua kalinya pada kurun 2019. Ada 66 orang yang terdiri dari atlet dan pelatih yang menerima apresiasi dengan total bonus Rp 6.154.000.000.

Berikut daftar cabor dan besaran bonus yang diterima.

Tim Bulutangkis Yunior Indonesia mendapat bonus sebesar Rp 2.547.000.000 sebagai penghargaan atas prestasi mereka meraih dua emas, dua perak dan satu perunggu dalam World Junior Championship 2019 (Piala Suhandinata) di Kazan, Rusia.

Tim Pencak Silat Indonesia mendapat total bonus Rp 1.783.500.000 sebagai apresiasi atas prestasi para atlet dan pelatih Tim Silat Indonesia yang berhasil meraih lima emas, lima perak dan lima perunggu pada World Pencak Silat Championship 2019 di Singapura.

Tim Paragliding Indonesia mendapat bonus sebesar Rp 817 juta apresiasi atas prestasi mereka meraih emas nomor beregu dalam Kejuaraan Dunia Paragliding Akurasi 2019 di Serbia.

Atlet jetski Aero Sutan Aswar mendapat bonus sebesar Rp 100 juta atas prestasinya meraih emas dalam IJBSA World Finals Championships, 3-15 oktober 2019 di Lake Havasu City, Amerika Serikat.

Tim Wushu Indonesia mendapat bonus sebesar Rp 726 juta atas prestasinya meraih tiga emas dan satu perunggu dalam Kejuaraan Dunia Wushu ke-15 2019 di Shanghai, Tiongkok.

Dan terakhir atlet panjat tebing putri, Aries Susanti Rahayu mendapat bonus sebesar Rp 100 juta berkat prestasinya meraih emas dalam Piala Dunia Panjat Tebing IFSC 2019 di Xiamen, Tiongkok. ***