PEKANBARU - Koperasi Melayu Bangkit Energi Mandiri Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menjalin kerja sama operasional (KSO) bersama PT Femili Karya Abadi di bidang penyaluran tenaga kerja untuk memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal.

Ketua Koperasi Melayu Bangkit Energi Mandiri LAMR, Datuk Hermansyah mengatakan, bahwa kerja sama ini bermula dari rasa keprihatinan kedua belah pihak yang menyaksikan putra-putri daerah sering tidak mendapat kesempatan bekerja di tanah tumpah darahnya sendiri.

"Riau itu punya banyak potensi, negeri kita ini kaya. Jumlah perusahaan dan perkebunan di Riau banyak sekali. Tapi, putra-putri kita tidak mendapatkan kesempatan kerja sebagaimana porsinya. Yang kami lihat, sistem merekrut tenaga kerja putera daerah selama ini juga tidak terukur dengan baik," kata Hermansyah ketika ditemui usai melakukan penandatangan KSO bersama PT Femili Karya Abadi, bertempat di Balai Adat LAMR, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Riau, Senin (30/9/2019) siang.

Menurut pria yang akrab disapa Datuk Herman ini, sebenarnya tidak ada alasan lagi bagi perusahaan baik swasta maupun pemerintah untuk tidak menyerap tenaga kerja lokal. Sebab, sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Riau sudah mumpuni dan memiliki keahlian setara dengan tenaga kerja yang didatangkan dari luar.

"Apa sih persoalannya kenapa putra daerah itu tidak bisa direkrut. Ini persoalan yang harus kita jawab. Tenaga kerja tempatan juga punya potensi. Kita punya semua dari yang punya skill hingga unskill. Yang kurang dimana tinggal disampaikan, supaya bisa kita buat pelatihan untuk mengasah skillnya," ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut dari KSO ini juga, lanjut Herman, pihaknya akan meminta LAM di kabupaten dan kota untuk mengumpulkan putra-putri terbaik yang ada di daerah hingga ke tingkat-tingkat desa. Yang nantinya, mereka ini lah yang akan dipersiapkan dalam 'kantong-kantong' ketersediaan tenaga kerja tempatan yang bisa disalurkan ke seluruh lini bidang usaha, profesi, buruh hingga perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Riau.

Selanjutnya, imbuh Herman, LAMR juga akan berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja agar putra-putri daerah dapat difasilitasi pelatihan di Badan Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah.

"Jadi jangan sampai ada ketimpangan sosial. Semua stakeholder yang ada di Riau itu harus memahami kondisi ini," imbuhnya lagi.

Sementara itu, Direktur PT Femili Karya Abadi, Mujiyono membenarkan, bahwa berdasarkan data yang dimilikinya, penyerapan tenaga kerja lokal selama ini tidak sampai dua persen. Dari angka itu pun, rata-rata tenaga kerja yang terserap hanya di bidang buruh, cleaning servise bagian sekuriti dan sebagainya.

"Makanya kami dari pihak perusahaan berkeinginan menjalin hubungan baik dan bekerjasama dengan LAMR. Supaya kami bisa menyalurkan tenaga kerja lokal sebanyak-banyaknya sesuai dengan keahlian dan kompetensinya. Tentu kami tidak bisa mencari sendiri, makanya kami membutuhkan bantuan LAMR yang memiliki ikatan hingga ke tingkat desa untuk mengumpulkan putra-putri terbaiknya," kata Mujiyono.

Dengan adanya kerja sama ini, Mujiyono juga tidak menutup kemungkinan bahwa pihaknya bisa saja menyalurkan tenaga kerja lokal ke bidang strategis sesuai kebutuhan pasar.

"Selain mewadahi, kami ke depannya juga akan memberikan pelatihan yang berkaitan dengan skill yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sehingga bukan tidak mungkin, kita bisa memasukan tenaga kerja ke bidang yang strategis," harapnya. ***