NAMA Maria Febe Kusumastuti menyita perhatian publik Tanah Air pada 2008 hingga 2009 karena prestasinya di berbagai turnamen bulutangkis tingkat dunia.

Di antara prestasi Maria Febe pada ajang bulutangkis internasional adalah juara Bitburger Open 2008, juara turnamen Australian Open 2009 dan runner-up Selandia Baru Open 2009.

Pada 2013, wanita berparas cantik kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, 30 September 1989 itu kembali menjadi perhatian publik. Kali ini, tidak terkait dengan kiprahnya sebagai atlet bulutangkis, melainkan karena keputusannya berpindah keyakinan dari Kristen menjadi Muslimah.

Dikutip dari Sindonews.com, Maria Febe mengaku sejak kecil dirinya sudah tertarik dengan Islam. Dia merasa nyaman bila mendengar azan dan orang mengaji.

GoRiau Aisyah Febe Kusumastuti, memut
Aisyah Febe Kusumastuti, memutuskan bersyahadat saat mengikuti Pelatnas di Cipayung). (sportstar.id)

Ketertarikan Maria Febe terhadap Islam semakin besar ketika bergabung dengan Pelatihan Nasional (Pelatnas) Bulutangkis di Cipayung, Jakarta Timur. Dari kehidupan sehari-hari di Pelatnas, bertemu dan beraktivitas dengan teman-teman pebulutangkis Muslim, membuat keinginan Maria Febe untuk masuk Islam semakin menguat.

Jiwanya merasakan ketenangan saat melihat pebulutangkis Muslim melaksanakan ibadah dalam keseharian, apa lagi selama Ramadan. ''Saya senang melihatnya, hati adem rasanya,'' kata Maria Febe.

Setelah melalui pertimbangan matang, Febe akhirnya memutuskan menjadi mualaf dengan bantuan sesama pebulutangkis di Pelatnas pada 2013. Febe mengucapkan dua kalimat syahadat dipandu ustaz yang merupakan saudara dari salah seorang pebulutangkis di Pelatnas.

Keputusan Maria Febe untuk memeluk Islam murni dari hati nuraninya bukan karena sosok Andrei Adistia yang kelak menjadi suaminya. Setelah Muslimah, dia mengganti namanya menjadi Aisyah Febe Kusumastuti. Aisyah Febe pun mantap menutup semua auratnya, dengan memakai busana Muslimah atau berhijab.***