NEBUKADNEZAR merupakan Kaisar Babilonia Baru yang berkuasa selama 43 tahun (630-562 sebelum masehi/SM).

Nebukanezar dikenal sebagai kaisar yang sangat kejam. Ia pernah membantai 70.000 orang dan menghancurkan Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina.

Dikutip dari Sindonews.com, sejarahwan Ibnu Khaldun dalam bukunya yang terkenal berjudul ''Al-Muqaddimah'' menuturkan, Masjidil Aqsa dihancurkan Nebukadnezar setelah 800 tahun berdiri. Nebukadnezar juga membakar Taurat, tongkat milik Nabi Musa, melelehkan efigi-efigi, dan memporak-porandakan batuan-batuannya.

''Kemudian para penguasa Persia mengizinkan Bani Israil kembali ke Yerusalem,'' tulis Ibnu Khaldun.

Selain menyerang Yerusalem, Nebukadbezar juga melakukan penyerangan ke Damaskus. Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul ''Qashash Al-Anbiya'' mengutip Abu Ubaid Al-Qasim bin Sallam meriwayatkan, dari Abdullah bin Saleh, dari Al-Laits, dari Yahya bin Said, dari Said bin Musayib, ia berkata, ketika Nebukadnezar datang ke Damaskus, ia menemukan darah Yahya bin Zakaria yang mendidih, lalu ia bertanya tentang darah tersebut.

Setelah diberitahu, lalu ia membunuh puluhan ribu penduduk negeri itu untuk meredam didihan darah Yahya. Setelah 70.000 orang dibunuhnya, barulah darah itu berhenti mendidih. Itu adalah kisah kekejaman Nebukadnezar.

Usai membunuh 70.000 orang dan menghancurkan Masjidil Aqsa, Nebukadbezar menderita penyakit mental yang aneh selama 7 tahun. Dia merasakan bahwa dirinya adalah sapi, sehingga dia berjalan dengan cara merangkak seperti sapi. Dia juga merumput (memakan rumput) di padang rumput. Bicaranya tidak lagi seperti manusia, tapi dengan melenguh.

Penyakit ini bernama panthropia, yaitu kelainan psikologis yang sangat langka. Orang dengan penyakit ini mengira bahwa mereka adalah sapi atau lembu jantan dan mulai bertindak atas dasar itu.

Penderita panthropia kehilangan rasa sebagai manusia, mulai berjalan merangkak, memakan rumput di padang rumput, kehilangan kemampuan untuk berbicara dan menggantinya dengan berteriak dan melenguh.***