PEKANBARU - Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Datuk Seri Syahril Abubakar mengingatkan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengenai sejumlah persoalan yang masih belum terselesaikan oleh Chevron sehingga masih menjadi catatan bagi orang Riau dan menjadi PR (pekerjaan rumah) bersama untuk diselesaikan.

“Hal yang menjadi catatan bagi orang Riau seperti masalah tanah terkontaminasi minyak (TTM), tanah konsesi Chevron yang merupakan tanah adat yang hari ini dikuasai pihak-pihak lain, serta termasuk pancung alas,” kata Datuk Seri Syahril saat berbicara pada teleconference melalui zoom meeting dengan sejumlah petinggi PT CPI, dari Balai Adat Melayu Riau, Rabu (4/8/2021).

Selain Datuk Seri Syahril, turut mengikuti teleconference tersebut para petinggi PT CPI yaitu Presiden Direktur PT CPI Albert Simanjuntak,  Sr VP Corporate Affairs PT CPI Wahyu Budiarto, GM General Affairs and Operations Support PT CPI Sukamto Thamrin, dan Ketua Umum DPH LAMR Kepulauan Meranti yang juga Direktur Utama PT Negeri Melayu Bermarwah Datuk Seri Muzammil Baharuddin.

Menyinggung tanah konsesi Chevron yang dikuasai pihak-pihak lain tersebut, Datuk Seri Syahril menyebutkan mereka bukan mendapat izin dari Chevron atau Caltex tetapi masyarakat menerobos dan menduduki  tanah konsesi tersebut.

“Hal ini menjadi PR juga bagi kita ke depan menyelesaikan bagaimana tanah konsesi yang pada awalnya merupakan tanah milik adat menjadi tugas kami yang tinggal di sini bersama PT PHR [PT Pertamina Hulu Rokan], Pemda baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota dan termasuk juga LAMR. Bagaimanapun sepahit-pahitnya atau sebaik-baiknya Chevron sudah mengambil kebijakan tentunya ada juga dampaknya,” kata Datuk Seri Syahril.

Datuk Seri Syahril berharap Chevron tidak saja meninggalkan Indonesia atau Riau tetapi berada di sini untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan tersebut sesuai  kesepakatan dengan pemerintah dimana Chevron masih memiliki tanggung jawabnya dalam hal ini menyangkut tanah konsesi, TTM, dan juga termasuk pancung alas yang sedang dipertimbangkan untuk diajukkan.

“Kami kepada Pak Albert, Pak Wahyu tidak mengucapkan selamat jalan karena kita akan bersama-sama menyelesaikan ini sesuai  kesepakatan kita dengan Pemerintah, Chevron tentu masih ada tanggung jawabnya dalam hal ini,” kata Datuk Seri.

Datuk Seri Syahril pada kesempatan tersebut atas nama LAMR baik di Majelis Kerapatan Adat (MKA) maupun Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT CPI atas kerja sama selama ini selama beroperasi di Provinsi Riau.

“Sedikit banyaknya terlepas dari ada yang lebih dan yang kurang sebagainya itu yang jelas kita sebagai orang Melayu merasakan kontribusi dari pihak Chevron bagi Indonesia khususnya Provinsi Riau sehingga berkembang seperti ini. Tentunya ada jasa baik Chevron baik di bidang pendidikan, infrastruktur, dan dukungan-dukungan lainnya seperti pendirian rumah ibadah, sarana pendidikan dan lain-lain,” kata Datuk Seri Syahril.

Datuk Seri Syahril juga memberikan apresiasi pembangunan Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif bantuan Chevron yang belum lama ini diresmikan yang menurutnya walaupun secara nilai  belum bernilai apa-apa bila dibandingkan dengan produksi minyak Chevron di Riau, keberadaannya telah memberi kesempatan kepada pengrajin, pelaku kuliner, berniaga dan mengembangkan seni kerajinannya.

“Kalau di Melayu ada istilah ingatan budi dan ikatan hati. Ini  merupakan ikatan hati yang telah diberikan Chevron dan hingga kini masih berjalan dan akan kita jaga dengan baik,” kata Datuk Seri Syahril.

Di penghujung perbincangan, Datuk Seri Syahril menitipkan salam kepada manajemen Chevron yang berada di Amerika atau dimanapun berada bahwa masyarakat Riau mengucapkan terima kasih atas budi baik, dan karya positif.

“Dan juga mengingatkan lagi kalau ada yang negatif mari kalau ada kesempatan tolong berikan bantuan yang terbaik sehingga apa-apa yang belum sempat diselesaikan oleh Chevron hari ini bisa diselesaikan,” ujarnya.

Presiden Direktur PT CPI Albert  Simanjuntak mengatakan kehadirannya secara virtual selain untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan terima kasih PT CPI atas seluruh kerja sama dan dukungan yang telah didapat selama PT CPI mengoperasikan Blok Rokan.

"Seperti yang Bapak-Bapak ketahui kami akan mengembalikan Blok Rokan kepada pemerintah pada tanggal 8 Agustus 2021 pada pukul 24.00 WIB. Mohon izin bapak-bapak sekalian kami tidak sedang pamit karena kami hanya  berniat melaporkan bahwa kami akan mengembalikan Blok Rokan untuk seterusnya diserahterimakan ke Pertamina Hulu Rokan,” kata Albert.

Sebagaimana diketahui kontrak pengelolaan PT CPI di Blok Rokan di Provinsi Riau akan berakhir pada 9 Agustus 2021. Selanjutnya salah satu blok migas terbesar di Indonesia ini  akan dikelola PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Albert berharap silaturahmi yang sudah terjalin selama ini terus berlangsung. Menurut Albert, kerja sama bisa dalam bentuk bertegur sapa walaupun keberadaan Chevron di Blok Rokan sudah berakhir dia berharap warisan yang berupa kerja sama, silaturahmi dan juga karyawan-karyawan yang nantinya akan bekerja dengan PT Pertamina Hulu Rokan menjadi warisan yang bermanfaat untuk kemajuan Blok Rokan dan kemajuan Riau secara umum.

Dia mengajak karyawan yang telah tumbuh dan berkembang bersama Chevron menjadi duta-duta Chevron untuk terus menjalankan semangat kerja keras, semangat nilai-nilai yang berintegritas, semangat kinerja yang tinggi yang mengembangkan tumbuh bersama dengan masyarakat di daerah operasi di Riau yang selama ini dilakukan perusahaan.

Albert pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas seluruh kerja sama yang telah dilaksanakan selama ini sekaligus permintaan maaf jika ada tutur kata, perbuatan, dan juga dalam berkomunikasi yang salah.

“Untuk itu, dengan penuh kerendahan hati kami bermohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga banyak pintu maaf dibukakan untuk kami. Harapan kami silaturahmi diantara kita tidak putus dan kami berharap kita bisa bertemu lagi,” kata Albert.

Hampir senada dengan Albert, Sr VP Corporate Affairs PT CPI Wahyu Budiarto dan GM General Affairs and Operations Support PT CPI Sukamto Thamrin juga mengucapkan terima kasih atas dukungan terhadap operasi PT CPI dan menyampaikan permintaan maafnya  atas nama pribadi dan rekan-rekannya. (rls)