SELATPANJANG - Jalan lintas Siak-Pekanbaru kembali mengalami kerusakan karena diguyur hujan dan dilintasi kendaraan bertonase tinggi. Akibatnya, perjalanan menggunakan bus atau mobil sangat beresiko dan menguji adrenalin.

Kamis (16/2/2017) pukul 15.00-an WIB, Bus yang mengangkut penumpang Naga Line dari Pekanbaru mengarah ke Pelabuhan Tanjungbuton untuk melanjutkan perjalanan ke Selatpanjang. Perjalanan yang semula tenang mulai terusik ketika sampai ke lokasi jalan rusak parah.

Bus yang ditumpangi puluhan warga yang hendak ke Kepulauan Meranti itu terombang ambing seperti kapal laut dihantam ombak tinggi. Sekali-kali bus mengarahkan haluan ke kiri dan kanan jalan untuk mencari bagian jalan yang bagus. Namun, tiap kali bus bergoyang hebat, beberapa penumpang perempuan menjerit sambil membacakan doa-doa.

Ada salah satu penumpang perempuan paruh baya sangat latah. Sehingga, mengeluarkan kata-kata apapun yang terfikir di benaknya. Di samping menakutkan, ocehan perempuan paruh baya dan latah itu akhirnya membuat lucu. Beberapa penumpang terlihat senyum-senyum dan tertawa.

Merasa terlalu beresiko membawa penumpang menggunakan bus, sopir meminta penumpang turun dan berjalan kaki. Beruntung tidak begitu jauh berjalan kaki, karena hanya melintasi lokasi jalan rusak (sekitar 50 meter, red). Kemudian, penumpang kembali diminta masuk ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan menuju Tanjungbuton.

Sebelum sampai ke Tanjungbuton, masih ditemukan titik-titik jalan rusak. Meski sedikit menguji adrenalin, namun penumpang tidak diminta turun dan selamat diantarkan hingga ke Pelabuhan Tanjungbuton.

Sebelumnya, saat terjadi kerusakan, penumpang pernah berjalan hingga 2KM menuju ke Pelabuhan Tanjungbuton. Hal itu diakibatkan ada dua truk terperosok di sisi kiri dan kanan jalan yang menyebabkan bus tidak bisa melintas.

Jalan yang rusak parah ini telah beberapa kali terjadi. Hotmix jalan pecah akibat dilintasi kendaraan seperti truk yang bermuatan. Alternatif lain yang dilakukan pihak terkait adalah menutup kerusakan jalan itu dengan tanah bercampur bebatuan.

Namun, kondisi setelah ditutup tanah dan bebatuan itu hanya bagus saat musim panas. Ketika masuk musim penghujan, tanah dan bebatuan akan kembali rusak jika dilintasi kendaraan yang berat. Terlihat lubang-lubang besar di tengah-tengah jalan yang menyebabkan kendaraan bergoyang-goyang seperti kapal laut terombang ambing dihantam ombak tinggi. *** #Semua Berita Kep Meranti, Klik di Sini