TEGAL -- Pemerintah sudah mengimbau masyarakat agar tidak bepergian, apa lagi berombongan, selama masa pandemi Covid-19 belum berlalu. Namun, masih banyak yang mengabaikan imbauan tersebut dan nekat piknik bersama-sama.

Seperti yang dilakukan rombongan Dharma Wanita (DW) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mereka piknik menggunakan busĀ  ke Pemalang.

Sepulang piknik, ketua rombongan mengeluhkan batuk dan pilek hingga dinyatakan positif Covid-19. Suaminya, yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah Kabupaten Tegal, ikut tertular dari istrinya dan akhirnya meninggal dunia.

''Istri ini ketua rombongan. Usai acara itu mengeluh batuk dan pilek hingga dinyatakan positif Covid-19. Sementara sang suami kemungkinan terlular istrinya,'' kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro, Rabu (31/3/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.

Sambung Joko, kondisi sang istri sendiri saat ini dalam kondisi baik tak mengeluh gejala klinis sehingga tak perlu perawatan intensif di rumah sakit.

Sementara sang suami yang berusia 57 tahun sempat dirawat sehari di rumah sakit hingga dinyatakan meninggal karena ada komorbid.

Peserta piknik pada 17 Maret itu, setidaknya ada 24 orang yang di antaranya warga Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah.

''Dari 24 orang yang di dalam bus itu yang di-swab baru lima orang, yang lainnya masih kami lacak. Kalau suami sebenarnya tidak ikut piknik dan tidak pernah kemana-mana,'' kata Joko.

Joko mengaku menyesalkan masih adanya masyarakat yang nekat beramai-ramai piknik di tengah pandemi Covid-19.

Padahal menurutnya, imbauan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan masih terus digaungkan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

''Memang nyatanya masih saja ada yang pergi piknik walaupun kami sudah sering mengimbau agar jalankan 5M,'' kata dia.***