JAKARTA - Ketua KPK Firli Bahuri menyambangi Lapas Kelas I Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, dalam rangka penyuluhan antikorupsi kepada para narapidana asimilasi.

Dari 25 nama narapidana yang mengikuti kegiatan ini, tidak ada nama Setya Novanto, Anas Urbaningrum, dan Akil Mochtar. Ke mana mereka?

Dilansir GoNews.co dari Detik.com, Rabu (31/3/2021), Firli tiba di Lapas Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Bandung, pukul 08.35 WIB. Turut hadir Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum, Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Reynhard Silitonga, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Ade Eddy Adhyaksa, dan jajaran pejabat Lapas Sukamiskin.

Acara dibuka langsung oleh Firli dan akan berlangsung dalam beberapa sesi. Sebanyak 25 narapidana asimilasi mengikuti penyuluhan antikorupsi dalam sebuah ruangan. Namun, tidak ada wajah Novanto, Anas, dan Akil.

Terkait hal itu, Dirjen Pas Reynhard Silitonga menjelaskan bahwa 25 narapidana yang ikut serta telah bersedia bekerja sama. Nama-nama lain yang tidak hadir, sebutnya, belum mendapatkan asimilasi.

"Yang sekarang dilakukan penyuluhan ini adalah warga binaan yang sudah mendapatkan keterangan dapat bekerja sama. Inilah dia yang sekarang ini. Jadi yang belum mendapatkan itu ya tidak mendapatkan asimilasi. Dapat bekerja sama ini daripada keterangan, kami mintakan kepada penyidik maka akan ada surat keterangan oleh yang bersangkutan memang bahwa mereka tersebut bekerja sama, itulah di antaranya," jelas Reynhard.

"Jadi yang lain yang tidak ada saya kira ya tidak ada keterangan dapat bekerja sama sehingga tidak ikut dalam kegiatan ini," tambahnya.

Firli turut menambahkan bahwa KPK tidak mempunyai kompetensi untuk menentukan narapidana yang ikut dalam penyuluhan. Dia menyebut kegiatan penyuluhan ini tidak berhenti sampai hari ini.

"Angka 25 orang warga binaan yang mengikuti penyuluhan hari ini tentu itu angka yang disiapkan oleh Dirjen Pas melalui Kakanwil Kumham Jabar dalam hal ini kerja sama kolaborasi dengan Kepala Lapas Sukamiskin. Kami tidak punya kompetensi kapasitas untuk mencari orang siapa yang harus kami beri penyuluhan, tidak," ucap Firli.

Firli menyebut nama-nama lain masih berpeluang ikut dalam kegiatan penyuluhan antikorupsi ini.

"Tetapi yang penting kegiatan ini bukan berhenti hari ini dan kita akan lanjutkan untuk hari esok dan hari masa yang akan datang. Jadi tadi kalau seandainya ada yang bertanya kenapa orang per orang tidak ikut dalam kegiatan ini, mungkin belum hari ini," ujarnya.

Sebelumnya, KPK menjelaskan mengenai kegiatan penyuluhan antikorupsi bagi narapidana asimilasi ini dilakukan sebanyak dua kali di Lapas Sukamiskin, Bandung, dan Lapas Tangerang.

"KPK akan melakukan kegiatan penyuluhan antikorupsi bagi narapidana asimilasi. Kegiatan ini akan dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni Rabu (31/3) di Lapas Sukamiskin dan Selasa (20/4) di Lapas Tangerang," kata Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan, Ipi Maryati Kuding, lewat keterangannya, Rabu (31/3).

Ipi menyampaikan peserta kegiatan ini adalah para narapidana kasus tindak pidana korupsi yang sedang dalam proses asimilasi dan yang masa tahanannya akan berakhir.

"Kegiatan penyuluhan ini untuk membangun komunikasi dengan para narapidana kasus tindak pidana korupsi untuk tidak mengulangi perbuatannya dan mau ikut serta berperan aktif dalam upaya pencegahan korupsi, sekembalinya di masyarakat," jelasnya.***