PEKANBARU - Betapa hancurnya hati Panji Nofdel Gandi (28), saat pulang kerja, melihat istrinya tewas tergantung, dan dua anaknya tewas dengan mulut yang dipenuhi busa.

Awal kepiluan Panji itu terjadi pada hari Senin (16/11/2020), sekitar pukul 17.00 WIB. Dimana saat itu dirinya baru saja pulang bekerja, ia melihat hal yang tidak biasa di rumahnya yang berada di Perumahan Mutiara Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.

Dimana, saat membuka pintu rumahnya, rumah sudah dalam keadaan gelap. Sontak desir jantung Panji berdetak kencang, dan saat dia masuk ke dalam, tak ada suara, dan saat matanya melihat ke dapur, ternyata ada sosok yang sangat dikenalinya, yakni istrinya, dengan posisi tergantung dengan seutas tali.

Panji pun berteriak minta tolong kepada para tetangga. Dan seketika para tetangga datang dan membantu menurunkan istrinya dari seutas tali yang menggantung di plafon atap dapur rumahnya.

Setelah menurunkan istrinya, lalu Panji dan tetangganya melihat tiga anak Panji didalam kamar utama dalam keadaan posisi tidur. Saat diperiksa, ternyata dua anaknya sudah dipanggil yang Maha Kuasa. Mereka tergeletak dengan mulut berbusa. Dan satu lagi masih bernafas lalu di bawa ke klinik, untuk dilakukan pertolongan medis.

GoRiau Surat yang ditinggalkan ibu ya
Surat yang ditinggalkan ibu yang gantung diri. (foto: istimewa)

Kondisi itu membuat warga langsung menghubungi polisi untuk memberi tahu kejadian di lokasi.

"Ketika mendapat informasi itu, kemudian piket identifikasi Polresta Pekanbaru melakukan olah TKP didampingi dengan pers Polsek Tenayan Raya," terang Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mukmin Wijaya, kepada GoRiau.com, Senin malam.

Nandang menjelaskan, setelah melakukan olah TKP, ada tiga orang korban meninggal dunia, yaitu Neneng Setia Wati, 27 tahun, yang tergantung di plafon dapur rumah Panji, kemudian anak perempuan Panji, Nara Atila Gandi, berusia 2 tahun, lalu Daffa Atila Gandi, berusia 2 bulan.

Sementara kembaran Daffa Atila Gandi, yang bernama Dafi Atila Gandi, masih sempat diselamatkan dan dibawa ke klinik terdekat.

"Di lokasi kejadian, kita menemukan kertas HVS putih yang diduga ditulis oleh korban, dengan tulisan 'Maaf aku, aku pergi biar anak- anak ikut bersama ku'. Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke RS Bayangkara untuk dilakukan otopsi," tutup Nandang. ***