AARHAUS - Shesar Hiren Rustavito yang turun di partai kelima tampil sebagai penyelamat Indonesia dalam pertandingan babak penyisihan Grup A Piala Thomas 2020. Lewat laga  panjang dan melelahkan, Skuad Merah Putih akhirnya berhasil mengandaskan Thailand dengan skor tipis 3-2.

Berlaga di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Selasa (12/20/2021) dini hari ini WIB, Vito panggilan akrab Shesar Hiren Rustavito mengandaskan Adulrach Namkul dalam rubber game, 23-21, 10-21, dan 21-8. Vito menyelesaikan laga dalam tempo 1 jam dan 2 menit.

"Syukurlah bisa menang dan membawa Indonesia unggul 3-2 atas Thailand. Tadi terus terang saya sempat tegang juga karena harus menang untuk menyumbang poin," tutur Vito.

Dikatakannya, dari sisi permainan, pertandingan melawan Namkul harus dimenangkan. Dari awal dia pun mengaku sangat optimistis bisa memenangi laga. Apalagi, dari sisi rangking juga sangat jauh. Vito berada di 19 dunia, sementara Namkul di 151 BWF. "Meskipun begitu, saya tidak boleh lengah. Saya yakin saja bisa menang," ujar Vito.

Menyangkut apa yang menjadi kunci kemenangan, Vito menyebut faktor percaya diri dan menerapkan strategi bermain lebih menyerang saja. "Di gim kedua, perbedaannya terlalu jauh. Meski kalah, tetapi saya manfaatkan untuk mencari strategi terbaik untuk persiapan menghadapi gim ketiga," sebutnya.

Sementara di gim ketiga, dia bisa kembali ke permainan terbaik. Terus menyerang dan tidak memberi kesempatan lawan berkembang. "Dengan shuttlecock berat, susah juga kalau hanya bertahan. Lebih baik menyerang karena bertahan itu susah untuk mendapatkan poin," jelas Vito.

Sebelumnya, Indonesia meraih dua angka lewat dua ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Di sisi lain, Indonesia menelan kekalahan di dua sektor tunggal. Yakni dengan tumbangnya Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.

Dari lima sektor yang bertanding melawan Thailand, Fajar/Rian menjadi pemain terbaik Indonesia. Fajar/Rian menang mudah atas ganda Thailand, Natthapat Tringajee/Tanupat Viriyangkura dengan skor 21-9 dan 21-12.

"Saat main tadi saya tidak memikirkan soal posisi Indonesia yang tertinggal 1-2 lawan Thailand. Kami hanya berpikir ingin main bagus dan maksimal mengeluarkan yang terbaik saja," kata Rian.

"Kami lebih nyaman. Serangan-serangan kami lebih bervariasi. Tidak selalu keras dan kencang. Kadang silang, chop, dan ngerem shuttlecock lawan," tambahnya. ***