JAKARTA - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), dalam hasil riset berjudul ‘Analisis Dampak Makroekonomi dan Fiskal Grup APRIL, update periode 2015-2018’ menyampaikan bahwa sejak 1999, Grup APRIL telah berkontribusi dalam pembentukan nilai tambah bruto atau PDB nasional sebesar Rp368,51 triliun, dimana diantaranya sekitar 93,68% (Rp345,68 triliun) muncul sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Riau.
Hasil studi juga menunjukkan bahwa selama sepuluh tahun terakhir kontribusi nominal Grup APRIL terhadap pembentukan PDB nasional terus mengalami peningkatan dari Rp20,14 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp40,64 triliun pada tahun 2018. Pada periode yang sama, kontribusi nominal Grup APRIL terhadap PDRB Riau juga menunjukkan kecenderungan peningkatan yang sama.
Dr. Ir. Uka Wikarya M.Si, Kepala Grup Kajian Ekonomi Regional dan Kebijakan Sumber Daya Energi LPEM FEB UI menjelaskan kontribusi yang semakin besar dari Grup APRIL menunjukkan bahwa industri pulp dan kertas yang dijalankan secara terintegrasi dari hulu ke hilir memberikan dampak yang luas untuk perekonomian nasional, khususnya Riau yang meliputi berbagai indikator, seperti penciptaan lapangan kerja, pendapatan rumah tangga sampai kontribusi fiskal.
“Tidak hanya menciptakan kesempatan kerja baru, produk kayu dari industri bubur kertas, kertas dan dissolving pulp yang dijalankan Grup APRIL memberikan manfaat nyata melalui dampak pengganda (multiplier effect) yang tercipta dan telah berkontribusi besar bagi ekonomi dan fiskal negara,” ujar Uka.
LPEM FEB UI menghitung kontribusi yang dihasilkan Grup APRIL dalam beberapa aspek, antara lain: multiplier output, multiplier tenaga kerja, manfaat ekonomi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) non-migas, manfaat ekonomi pendapatan rumah tangga non-migas, penciptaan tenaga kerja, dan kontribusi fiskal. Metode yang digunakan untuk menganalisis dampak makroekonomi adalah model multiplier Input-Output Provinsi Riau 2001 dan 2010, Input-Output Pelalawan 2003 dan 2015, dan Input-Output Nasional 2005 dan 2010. Dampak fiskal dihitung menggunakan model alokasi fiskal yang dikembangkan LPEM-FEB UI.
Dari hasil riset tersebut, dampak makroekonomi dari operasional Grup APRIL yaitu:
Selanjutnya, hasil riset juga menunjukkan kontribusi Grup APRIL terhadap fiskal negara. Tercatat bahwa Grup APRIL selama 2015-2018 telah membayar kewajiban perpajakan dan bukan pajak atau fiskal kepada negara sebesar Rp3,96 triliun yang terbagi menjadi pendapatan:
Tidak hanya itu saja, terdapat tambahan kontribusi fiskal terdampak yang berasal dari pajak dibayarkan oleh badan usaha yang kegiatannya muncul karena aktivitas Grup APRIL sebesar Rp3,53 triliun.
Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) Sihol Aritonang mengatakan sebagai perusahaan yang mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), APRIL senantiasa menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dengan ikut serta mendukung pembangunan masyarakat, utamanya di Kabupaten Pelalawan tempat APRIL beroperasi.
“Kami berharap Grup APRIL terus dapat berkontribusi terhadap perekonomian nasional dan pembangunan masyarakat setempat kami beroperasi. Sebagaimana semangat kami berdasarkan filosofi bisnis 5C: bahwa kegiatan operasionalnya harus baik untuk Masyarakat, Negara, Iklim, Pelanggan, dengan demikian akan baik pula bagi Perusahaan.” (rls)