PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau melakukan nekropsi terhadap bangkai gajah betina berusia 25 tahun yang diduga kuat mati karena tersetrum listrik di Dusun Kayu api, Desa Koto Pait Beringin, Tualang Muandau, Bengkalis.

Pengecekan dan nekropsi terhadap Gajah Sumatera ini dilakukan Jumat malam (10/12/2021),  dan hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun keracunan pada bangkai tersebut.

Plt Kepala Balai Besar KSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara, mengungkapkan, saat ditemukan gajah yang merupakan bagian dari sub populasi Gajah Giam Siak Kecil ini sudah dalam keadaan kaku.

"Terdapat timbunan gas pada bagian perut dengan posisi rebah pada bagian kanan, pada bagian rongga mulut terutama lidah serta langit langit rongga mulut (palatum durum, palatum mole) ditemukan luka melepuh/terbakar dengan penampang yang luas, pada pemeriksaan organ dalam semuanya terlihat normal," jelasnya dalam rilis yang diterima GoRiau.com.

Melihat dari kondisi, ukuran uterus, dan rahim yang belum kembali ke ukuran semula atau involusi uteri, serta kondisi ambing atau kelenjar susu yang masih berproduksi/menyusui, diindikasika  bahwa gajah  tersebut memiliki anak.

Dugaan mati karena tersengat aliran listrik PLN, menurut Fifin, diperkuat dengan adanya luka melepuh pada rongga mulut dengan indikasi bahwa gajah tersebut mengginggit kabel PLN serta ditemukan adanya bekas gigitan pada kabel PLN tersebut.

Setelah dilakukan nekropsi, bangkai gajah dikuburkan di areal perkebunan tempat ditemukannya satwa tersebut.

Untuk anak Gajah yang mati diketahui terpantau empat hari yang lalu dalam kelompok Gajah Giam Siak, dalam kelompok  itu terdapat 2 anakan gajah yang selalu bersama.

"Dimungkinkan terdapat satu indukan lain yang dapat membantu menyusui anak Gajah yang mati tersebut," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, seekor Gajah Sumatera dewasa berjenis kelamin betina ditemukan dalam keadaan mati di kebun sawit milik masyarakat, Desa Koto Pait Beringin, Kecamatan Tualang Mandau, Kabupaten Bengkalis, Jumat pagi, (10/12/2021) kemarin.

Plt Kepala Balai Besar KSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara, mengungkapkan, penemuan gajah ini  bermula dari laporan anggota Tim Kelompok Masyarakat Peduli Gajah (KMPG) Desa Koto Pait Beringin bersama Rimba Satwa Fondation (RSF) - HIPAM.

Gajah ini diperkirakan berusia 25 dan sedang masa menyusui, sebab saat ditemukan, masih ada air susu yang keluar dari organ tubuhnya. Gajah ini diduga kuat mati karena tersetrum kabel listrik yang mengaliri listrik ke barak pekerja kebun sawit.

Saat ditemukan, bangkai gajah berada di kebun sawit masyarakat yang berbatasan langsung dengan konsesi PT Arara Abadi ini. Di sekitar bangkai, ada gajah liar yang merupakan sub populasi Giam Siak Kecil. ***