SELATPANJANG – Setelah hampir seminggu hilang di Perairan Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau - Selat Malaka, dua orang nelayan asal Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau akhirnya ditemukan.

Sahrul (36) dan Mukhtar alis Atan Nogoh (60) yang merupakan warga Desa Sungai Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang, Kepulauan Meranti itu ditemukan di Pulau Pambang, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Selasa (28/6/2022).

Kepala Desa Sungai Gayung Kiri Kecamatan Rangsang, Perdana Noriowati, mengungkapkan bahwa kedua nelayan tersebut ditemukan oleh nelayan yang kebetulan melintas di perairan Pulau Pambang, Bengkalis.

"Alhamdulillah mereka (nelayan) sudah ditemukan selamat dan sudah dievakuasi, saat ini masih dalam perjalanan pulang ke Rangsang," ujar Perdana Noriowati.

Dijelaskan Perdana, kabar penemuan itu didapatkan dari seorang nelayan sekitar pukul 15.00 WIB. Nelayan tersebut mengabarkan bahwa nelayan yang hilang itu telah ditemukan dan sudah berada di kapalnya.

"Kabarnya kapal pompong yang dikemudikan warga kita itu hanyut atau terseret hingga di perairan Pulau Pambang. Yang jelas nanti diinformasikan lagi kronologis kejadiannya," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapal pompong yang dikemudikan dua nelayan asal Kabupaten Kepulauan Meranti diduga hilang kontak di perairan Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau - Selat Malaka.

Adapun nelayan yang turut hilang dalam peristiwa itu adalah Sahrul (36) dan Mukhtar alis Atan Nogoh (60). Keduanya merupakan warga Desa Sungai Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Menurut informasi yang disampaikan Kepala Desa Gayung Kiri, Perdana Noriowati, pompong tersebut diketahui bertolak dari Tanjung Balai Karimun menuju Desa Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang sejak Kamis (23/6) pukul 16.00 WIB.

Kapal berukuran 2 GT berjenis mesin dompeng itu mengangkut barang-barang berupa kasur dan tilam. Namun hingga sampai saat ini, keberadaan kapal dan nelayan yang dimaksud belum juga ditemukan.

"Iya, benar dua warga kita di Desa Sungai Gayung Kiri, sampai saat ini belum ditemukan. Terakhir kontak masih di perairan Karimun dan Selat Malaka menuju Rangsang," ungkap Perdana kepada wartawan, Senin.

Laporan kehilangan kapal pompong dan nelayan tersebut telah diterima Kantor Badan SAR Nasional Tanjungpinang dari Koordinator Pos SAR Tanjung Balai Karimun. Mereka dan pihak terkait lainnya saat ini telah turun ke lapangan untuk melakukan pencarian.

"Kita Basarnas Tanjung Balai Karimun sudah turun ke lapangan, setelah menerima laporan malam tadi dari keluarga korban. Pukul 7.30 WIB pagi tadi, kami sudah bergerak ke lapangan untuk melakukan pencarian," ungkap Khairul, selaku Koordinator Pos SAR Tanjung Balai Karimun ketika dikonfirmasi Antara melalui pesan teksnya.***