JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid, menekankan ahwa momentum Hari Santri harus semakin menguatkan pandamgan bahwa masalah antara agama dengan negara sudah tuntas.

Jazilul mengulas sejarah ditetapkan Hari Sanntri Nasional setiap tanggal 22 Oktober yang bertolak dari Resolusi Jihad 22 Oktober 1945. Resolusi Jihad, adalah bersatunya kaum santri nasional untuk melawan penjajah yang ingin kembali menguasai Indonesia pasca Proklamasi Kememerdekaan pada Agustus 1945.

"Hari Santri adalah suatu semangat di mana agama bisa bertemu dengan paham nasionalisme. Santri tidak akan pernah berubah pikiran untuk berbalik mempertentangkan antara agama dengan negara. Oleh sebab itu dengan Hari Santri akan semakin menguatkan bahwa masalah antara agama dengan negara sudah tuntas," kata Jazilul yang akrab disapa Gus Jazil itu dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Tangerang Selatan, Banten, Senin.

Rilis MPR pada Selasa (20/10/2020) menyebut, turut hadir dalam kegiatan tersebut, anggota MPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mohammad Rano Alfath, Ketua GP Ansor Tangerang Selatan Ahmad Fauzi, Ketua GP Ansor Ciputat Timur Fauzul Arif; dan Rois Syuriah NU Ciputat Timur KH. Imam Abda.***