PEKANBARU - Untuk menjadi guru bermutu di abad 21 harus memiliki 4C plus K yaitu communication, collaborative, critical thinking dan creativity. Dan tidak ketinggalan guru juga harus punya karakter.

Demikian disampaikan widyaiswara Dinas Pendidikan Provinsi Riau Drs Khalis Binsar MM saat memberikan materi kepada mahasiswa Universitas Riau (Unri) dalam Seminar Hari Guru yang ditaja oleh Himpunan Mahasiswa Program Study (Himaprodi) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)  yang bertemakan menjadi guru bermutu di abad 21.

Selalin 4C plus K, tambahnya, berbagai keterampilan guru di abad ke 21 juga harus secara eksplisit diajarkan. Secara singkat, pembelajaran abad ini memiliki prinsip pokok bahwa pembelajaran harus berpusat pada siswa bersifat kolaboratif, kontekstual, dan terintegrasi dengan masyarakat.

Oleh karena itu, peran guru dalam melaksanakan pembelajaran abad ke-21 sangat penting dalam mewujudkan masa depan anak bangsa yang lebih baik. Ia juga menambahkan kalau guru sudah memiliki dan siap dengan 4C plus K ini, maka nantinya generasi yang didik menjadi generasi yang siap bersaing.

"Kalau siap dengan itu, isyaallah generasi kita menjadi generasi yang bisa bersaing dimasa yang akan datang," ungkap Khalis Binsar di Gedung Micro Teaching Universitas Riau, Rabu ( 28/11/2018).

Tidak hanya itu, ia juga menambahkan bahwa untuk menghadapi tantangan abad 21, sangat dibutuhkan guru profesional, yang dapat melahirkan insan-insan cerdas, berakhlak mulia, dan tetap memiliki jati diri yang siap menghadapi arus globalisasi secara berimbang.

Ia juga mengajak agar bisa mewujudkan guru profesional di abad 21, dengan cara memiliki keterampilan untuk membangkitkan peserta didik dalam menguasai sains dan teknologi, serta mengembangkan profesi secara berkelanjutan. Maka guru profesional di abad 21 ini terwujud.

Pencapaian keterampilan abad ke-21 tersebut dilakukan dengan memperbarui kualitas pembelajaran, membantu siswa mengembangkan partisipasi, menyesuaikan personalisasi belajar, menekankan pada pembelajaran berbasis proyek/masalah, mendorong kerjasama dan komunikasi, serta meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa dalam pembelajaran. ***