JAKARTA - Curhat colongan atau biasa disingkat curcol, bahasa yang sangat ramah ditelinga generasi milenial. Ternyata, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar curcol dengan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, usai acara Temu Dialog Pengembangan Kawasan Industri Prioritas Usulan RPJMN 2020-2024 di Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Syamsuar menyampaikan bagaimana perkembangan kawasan industri yang ada di Provinsi Riau, kepada Agus Gumiwang Kartasasmita. Dimana ada empat kawasan industri strategis di Provinsi Riau.

"Tadi saya menyampaikan terkait 4 kawasan industri yang strategis di Riau, yakni Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB), Kawasan Industri Kuala Enok, Kawasan Industri Pelintung dan Kawasan Industri Tenayan Raya," kata Syamsuar kepada GoRiau.com.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, sambung Syamsuar, sudah mempersiapkan empat kawasan industri yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional Indonesia, yakni:

1. Kawasan Industri Tanjung Buton yang telah dibebaskan tanahnya seluas 5.192 hektar dan mempunyai prospek, serta peluang, seperti industri hilir kelapa sawit, kelapa dalam, sagu, karet, industri perikanan, industri agrowisata, dan industri aneka. Dimana semua bahan bakunya tersedia di Provinsi Riau.

2. Kawasan Industri Dumai (Pelintung dan Lubuk Gaung) telah dibangun industri hilir sawit, industri bio diesel, industri pupuk dan industri lainnya.

3. Kawasan Industri Tenayan Raya dengan luas pengembangan 3.000 hektar dan didukung dengan ketersediaan infrastruktur jalan, serta kelistrikan. Kawasan ini cocok dengan pengembangan industri manufakturing dan makanan/minuman.

4. Kawasan Industri Kuala Enok dengan luasan 5.203 hektar, yang berada di perbatasan Riau-Jambi telah mempunyai fasilitas pelabuhan dan infrastruktur jalan.

"Pemprov Riau juga mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, seperti di Pulau Rupat (Kabupaten Bengkalis), yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan KEK Rumbai di Pekanbaru," ungkap Syamsuar.

Keempat kawasan industri tersebut, memiliki nilai yang sangat tinggi. Selain lokasinya yang berdekatan dengan Selat Malaka, juga sebagai lintasan ekonomi dunia.

"Dalam pertemuan yang singkat itu, saya berharap, pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian dapat lebih memperhatikan dan mendukung kawasan industri yang ada di Bumi Lancang Kuning ini," jelas Syamsuar.

Aksi jemput bola ini dilakukan Syamsuar, untuk Riau lebih baik. Yang berdampak langsung kepada masyarakat. ***