JAKARTA - Menjadi anggota gangster ternyata bisa membuat seseorang berlimpah uang. Hal tersebut terbukti dari pengakuan salah seorang anggota geng motor kepada Kapolda Metro Jaya, Irjen M. Iriawan.

Menurut Iriawan, seorang anggota gangster setidaknya bisa mendapatkan uang Rp 4 juta setiap kali melakukan aksi kriminalnya. Sayang, aksinya tersebut juga diikuti oleh pembacokan bahkan pembunuhan.

"Mereka rata-rata mendapatkan ponsel atau motor. Kalau dijual ponsel bisa Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Kalau sehari dapat ?tiga atau empat, bisa Rp 4 juta. Belum kalau motor, dipereteli onderdilnya, lalu mereka jual,” kata Iriawan di Gedung Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017).

Mantan Kapolda Jawa Barat ini melanjutkan, alasan finansial merupakan faktor utama yang menjadi motivasi para berandalan jalanan ini nekat melukai korbannya. Bahkan, mereka tak segan memodifikasi senjatanya untuk menunjang kinerjanya.

"Sehingga mempunyai nilai prestisius di mata teman-temannya," tutup Iriawan yang mengenakan seragam polisi lengkap ini.

Pengakuan serupa diungkapkan DI (19), salah satu anggota gengster Jembatan Mampang atau Jepang ini. Dia mengaku, bisa mendapatkan uang minimal Rp 1 juta sekali beraksi.

"Kalau mau banyak, harus bacok orang dulu," tutur dia seraya berjalan menuju mobil tahanan.

Sebanyak 28 anggota geng motor selama ditangkapi Polda Metro Jaya dalam dua pekan terakhir. Sebagian besar pelaku yanh berjumlah 69 berandalan merupakan anak dibawah umur.

Operasi ini berlangsung selama 14 hari dengan total 19 kasus. Para pelaku yang mengenakan baju tahanan ini dibotaki dan hanya bisa tertunduk saja.

Para pelaku dijerat dengan pasal bervariasi, mulai dari 365 KUHP, 366, 170 hingga 338 KUHP. ***