TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Bukan rahasia umum lagi, jika 70 persen penghasilan masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), adalah dengan bertani. Meskipun demian, faktanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil tidak memberikan anggaran yang besar untuk meningkatkan sektor pertanian di Negeri Seribu Parit ini.

Seperti yang dijelaskan Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhil, Junaidi kepada GoRiau.com, Rabu (5/11/2014) bahwa pada tahan 2014 ini, kecil sekali anggaran yang dialokasikan Pemkab Inhil dalam sektor pertanian di Inhil.

''Padahal, 70 persen penyumbang Pendapatan Domisi Bruto (PDB) di Inhil adalah dari sektor pertanian, seharusnya ini dipertimbangkan'' kata Junaidi.

Hal tersebut, dikatakan dia diperparah dengan realisasi pekerjaan yang kecil. Sudah tidak banyak anggaran untuk pertanian, realisasi fisik Dinas terkait mencapai akhir tahun ini dikatakan Junaidi juga sangat kecil.

''Jika ingin mempercepat pembangunan perekonomian di Inhil, harusnya Bupati lebih meningkatkan perhatian disektor pertanian,'' ujarnya.

Apalagi dikatakan dia, pembangunan disektor pertanian ini tidak bisa langsung dirasakan masyarakat. Bukan seperti pembangunan jalan yang hari ini dibangun bisa dirasakan secepatnya oleh masyarakat.

''Contohnya saja seperti penyelamatan lahan kritis atau pembuatan tanggul mekanik, paling tidak 3 tahun petani baru bisa merasakan hasilnya. Bukan seperti jalan, dibangun langsung bisa dirasakan. Untuk apa juga jalan licin, tapi petani tak bisa melewatinya karena tak punya uang,'' tambah Junaidi.

Gara-gara keteledoran Pemkab tersebut, dikatakan Junaidi, Bupati Inhil menunda selama 3 tahun bagi masyarakat untuk merasakan kesejahteraan.

''Kami dari komisi II sangat pirhatin, padahal petani menunggu-nunggu realisasi janji bupati. Gara-gara hal ini, menambah penderitaan dan keterpurukan masyarakat hingga 3 tahun kedepan,'' sebutnya.

Dikatakannya pula, jika Bupati Inhil benar-benar ingin mensejahterakan masyarakat Inhil, maka tahun 2015 ini, Bupati harus lebih memberikan porsi yang besar disektor pertanian.

''Apabila tahun 2015 tidak dilaksankan, maka visi misi Bupati Inhil hanya omong kosong belaka,'' tutup Junaidi.(ayu)