BANJARMASIN -- Siti Raisa Miranda alias Echa, gadis berusia 17 tahun di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sudah sepekan tertidur, namun belum juga terbangun.

Dikutip dari detik.com, orang tuanya yang cemas melihat kondisi Echa, sempat membawanya ke RSUD Dr Ansari Saleh Banjarmasin. Namun, pihak RSUD menyatakan tak ada masalah pada Echa, sehingga kembali dibawa pulang.

''Malam Sabtu kondisi masih guring (tertidur), kemudian ulun (saya) bawa ke rumah sakit untuk rawat inap. Selama tiga hari di RS Ansari Saleh anak ini belum juga bangun. Akhirnya dibawa pulang ke rumah, karena hasil pemeriksaan medis normal-normal saja,'' kata orangtua Echa, Mulyadi kepada detikcom, Rabu (7/4/2021).

Tidur panjang yang dialami Echa bukanlah yang pertama. Pada 2017 lalu, Echa pernah mengalami gejala serupa. Saat masih berusia 13 tahun itu, Echa sempat tertidur selama 13 hari. Echa sempat dijuluki Putri Tidur dari Banjarmasin. Echa diduga mengidap sindrom langka hipersomnia.

Hingga Rabu (7/4) kemarin, Echa masih tertidur seperti orang tidur pada umumnya. Pihak keluarga berharap Echa bisa bangun dan beraktivitas kembali seperti biasa. Agar nutrisi tubuhnya terjaga, sesekali Mulyadi dan istri, Lili, menyuapkan makanan saat kondisi Echa tenang.

''Sebenarnya nggak enak menyampaikan, namun karena kepentingan anak ulun, harapannya Echa bisa diterapi dengan alat yang lebih canggih, meskipun di rumah sakit di Banjarmasin semua peralatan medis sudah dites. Kata dokter masih ada alat lain yang lebih canggih namun di Jawa. Mudahan kami bisa membawa terapi Echa ke rumah sakit di Jawa,'' harap Mulyadi.

Sebelum kembali mengalami tidur panjang, Echa sempat bercerita soal harapan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada orang tuanya. Echa mengidolakan Jokowi sejak masih SMP dan berharap suatu saat bisa bertemu langsung presiden idolanya.

''Ada keinginan Echa yang disampaikan ke ulun, ingin sekali bertemu Pak Jokowi,'' ujarnya.

Kasus yang dialami warga Banjarmasin Utara ini menuai simpati warga. Mereka berharap Echa bisa pulih kembali dan bisa ditangani tim medis yang lebih baik.***