PEKANBARU - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Riau menyoroti kinerja Gubernur Riau, Syamsuar dalam masa pemerintah 2020 lalu. Hal itu disampaikan oleh Anggota Fraksi PAN DPRD Riau, Mardianto Manan.

Diakui Mardianto, pemerintahan Gubernur Syamsuar memang mengalami kendala, dimana pemerintah 'terkurung' oleh covid-19, sehingga tidak leluasa dalam melakukan program-program pemerintahan.

"Namun demikian pemerintahan harus tetap berjalan sebagaimana mestinya, Pemprov wajib melayani dan melindungi rakyatnya, menjalankan roda pemerintahan dengan maksimal, meskipun kondisi keuangan menurun karena terjadi penyesuaian pendapatan dan belanja daerah," kata Mardianto kepada GoRiau.com, Selasa (6/4/2021).

Tahun 2020, kata Mardianto, merupakan tahun kedua Gubernur Syamsuar memimpin Riau sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun yang 2019-2024, dimana dalam RPJMD itu memuat visi Gubernur 'Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat, dan Unggul di Indonesia (Riau Bersatu).

Menurut Fraksi PAN, visi ini mungkin agak teramat berat, sehingga sulit bagi Syamsuar mewujudkannya, meskipun Syamsuar sudah menyusun lima misi dalam mewujudkan visi tersebut.

Lima misi itu adalah, yang pertama mewujudkan SDM yang beriman, berkualitas dan berdaya saing, kedua mewujudkan pembangunan infrastruktur daerah yang merata, ketiga mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing.

Keempat, mewujudkan budaya Melayu dan mengembangkan pariwisata, dan terakhir mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

"Tanpa perlu mengurai satu persatu permasalahannya, secara umum Fraksi PAN menilai menilai kelima misi di atas baru hanya sebatas retorika saja, tanpa satupun yang berjalan sesuai targetnya, masih jauh panggang dari api," terangnya.

"Belum lagi program yang digembar-gemborkan oleh Syamsuar selama ini, mulai dari tata kelola Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan restorasi gambut, konsep Riau Hijau, pengembalian wilayah adat masyarakat hukum adat yang tanahnya masuk areal konsesi," pungkasnya. ***