PEKANBARU – Anggota DPRD Riau Husaimi Hamidi yang beberapa hari ini turun ke Dapilnya yakni Kabupaten Rohil dalam rangka menjalankan reses dibuat miris akibat hancurnya sejumlah ruas jalan.

Seperti kondisi jalan di Desa Pematang Botam, Kecamatan Rimbo Melintang, di wilayah tersebut di sepanjang jalan terlihat pipa minyak dan beberapa tanki dirinya dibuat kaget melihat kondisi jalan yang hancur dan rusak parah.

"Dulu saat ladang minyak yang berada di Rohil dan Duri dikelola oleh Chevron, jalan yang sudah beraspal tersebut dirawat dengan baik oleh Chevron, namun setelah dikelola oleh PHR, jalan itu malah hancur," kata Husaimi Kamis (17/11/2022) melalui ponsel.

Politisi PPP ini tidak habis pikir kenapa saat perusahaan asing yang mengelola ladang minyak di Rohil, tidak ada jalan yang hancur mesti dilewati oleh truk bermuatan besar milik PT Chevron, namun setelah ladang tersebut dikelola oleh PHR malah jadi hancur.

"Saat perusahaan asing menguasai ladang minyak jalan yang dilalui oleh perusahaan terawat dengan baik, ini disaat ladang minyak kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, jalan tak terawat malah jadi hancur, dimana letak salahnya?" katanya.

Putra asli Rohil ini mengingatkan PHR untuk serius memperbaiki jalan tersebut karena sudah membuat masyarakat menderita, ia mengingatkan jangan sampai batas kesabaran masyarakat Rohil habis dan berbuat di luar kendali.

Lanjut Husaimi derita masyarakat Desa Botam diperparah sering terjadi banjir akibat kanal yang dulunya dirawat oleh Chevron kini tak terawat lagi.

Selain itu Husaimi juga mendapat laporan ruas Jalan Duri Rantau Kopar yang dulunya tidak pernah rusak, kini juga mengalami kerusakan cukup parah dan dirinya ditelepon oleh Tokoh Masyarakat Ansari Nur agar kerusakan jalan ini segera dikomunikasikan dengan PHR.Kondisi jalan Rantau Kopar-Duri kondisinya rusak parah, diduga rusaknya ruas jalan dengan panjang sekitar 40 Km ini akibat kendaraan bertonase berat milik PT Pertamina Rokan Hulu (PHR) hilir mudik menggunakan jalan tersebut.

"Kemarin saya coba hubungi Humas Pertamina yang di Pekanbaru, saya sudah sampaikan itu, tolong diperhatikan, Saya sampaikan di Rantau Kopar itu ada pompa air untuk mengisi Duri Dumai dulu pernah juga didemo saat masih dikelola Chevron, karena tidak ada kanalisasi, saya sampaikan ke Humas PHR tolong diagendakan perbaikan jalanya, jangan nanti setelah masyarakat bergejolak baru diperbaiki malu kita, ini PHR kan negara kita punya," ujarnya.

"Himbauan saya kepada Pertamina karena sudah mengelola blok-blok yang ada di Riau ini, perhatikan jugalah fasilitas masyarakat jangan ambil minyak negeri kampung kami , namun jalannya kalian bantai sesuka hati saja, masyarakat punya batas kesabaran," ucapnya.

Info dari humas PHR tambah Husaimi telah menggelar rapat dan akan melaporkan ke dirinya, tapi sampai malam ini informasi tersebut belum ia dapat.

"Saya belum dapat informasi apa yang terjadi, tolong direspon segera perbaiki jalan yang rusak itu, jalan itu baru saya tempuh belum yang lain lagi," imbuhnya. (kl2)