PEKANBARU - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia La Nyalla Mattalitti mendukung penuh program percepatan peremajaan sawit masyarakat yang dilaksanakan PT Perkebunan Nusantara V, perusahaan perkebunan negara yang bergerak pada sektor perkebunan sawit dan karet di provinsi Riau.

Dukungan itu ditandai dengan kehadiran La Nyalla serta sejumlah senator pada program peremajaan sawit di kebun PTPN V Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Senin (31/8/2020).

"Kita bersyukur Riau beserta sejumlah daerah lain di Kalimantan memenuhi syarat tumbuh sawit dengan sangat baik, penyinaran, kelembaban, dan radiasi matahari," kata dia.

Untuk itu, ia mengatakan anugerah itu dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk meningkatkan produktivitas sawit masyarakat dengan tujuan akhir peningkatan kesejahteraan petani.

La Nyalla juga mengingatkan bahwa pembibitan merupakan langkah pertama yang penuh resiko dalam upaya peremajaan sawit. Sehingga, ia mengatakan pentingnya menggunakan bibit unggul bagi para petani untuk mendapatkan hasil panen maksimal.

Ditempat yang sama, Senator Riau Intsiawati Ayus mengapresiasi PTPN V yang senantiasa fokus bermitra dengan petani plasma. "Di tempat lain, bermitra dengan petani menjadi masalah. Di sini berbeda. Keduanya tumbuh berkembang bersama," kata wanita berhijab itu.

Sementara itu, CEO PTPN V Jatmiko K Santosa mengisahkan jika program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang dilaksanakan PTPN V berlangsung sejak 2019 lalu. Program peremajaan sawit tersebut merupakan wujud bakti perusahaan dalam menjalankan amanat negara, terutama dalam upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani plasma.

Program peremajaan sawit plasma tersebut dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Diawali dari dukungan penuh seluruh pemegang saham baik Kementerian BUMN dan Holding PTPN. Kemudian ditindaklanjuti peran serta pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan BPDPKS, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota, himpunan bank milik negara (HIMBARA) dan lembaga pembiayaan, serta petani yang berhimpun di KUD.

"Sederhana saja, PTPN V diarahkan pemegang saham kembali ke masyarakat. 50 persen CPO kami dari masyarakat. Sehingga kami membuat skema agar para petani nyaman dengan kami. Kami berikan jaminan produksi. Kemudian kalau mereka bersama kami, dan produktivitas di bawah standar nasional, itu kami ganti. Itu yang buat petani nyaman dengan kami," jelas Jatmiko.

Sejauh ini, peremajaan sawit plasma PTPN V menyentuh angka 20 persen dari total areal sawit seluas 56.665 hektare. Hingga 2023 mendatang, PTPN V menargetkan melakukan program peremajaan sawit plasma hingga 18.250 hektare yang menyebar di lima kabupaten di Riau. Jika program itu tercapai, maka 40 persen sawit plasma PTPN V telah diremajakan.

Sementara itu, khusus peremajaan sawit di Kabupaten Siak, Jatmiko mengatakan PTPN V telah melaksanakan di lima KUD yakni Karya Mukti, Dayo Mukti, Tani Sejahtera, Tunas Karya dan Karya Dharma III. Peremajaan sawit yang gencar dilakukan itu tidak semata mengganti tanaman lama dengan sawit baru melainkan juga meningkatkan produktivitas tandan buah sawit (TBS).

"Selalu kami sampaikan kepada petani mitra bahwa jaminan produktivitas lah yang bisa kami berikan. Lima KUD tadi, produktivitas sampai dengan Agustus tercatat 15 ton per hektare dan diperkirakan akan mencapai 26 ton hektare pada akhir tahun nanti," kata Jatmiko.

"Peremajaan ini juga sebagai upaya perusahaan untuk menjaga kesinambungan pasokan bahan baku TBS. Dengan kapasitas olah Pabrik Kelapa Sawit PTPN V mencapai 570 ton TBS per jam, PKS Perusahaan sejak awal memang dibangun guna menampung pasokan bahan baku dari kebun plasma dan TBS masyarakat," tuturnya.

Lebih jauh, Jatmiko mengatakan perusahaan berusaha membawa manfaat sejak awal dalam pelaksanaan program peremajaan sawit. Penerapan alternatif manajemen tunggal dalam pengelolaan kebun plasma, memberdayakan petani untuk bekerja di arealnya sendiri (padat karya), akan memberikan kesempatan kepada Petani plasma untuk ikut bekerja dalam pekerjaan lanjutan setelah pelaksanaan pembukaan lahan.

Dengan begitu, petani menjadi lebih mandiri secara pendapatan dan memperoleh tambahan skill (transfer knowledge). Melalui berbagai pelatihan, Jatmiko menilai langkah itu dapat meningkatkan kualitas dan memperkuat manajemen yang harapannya memberikan efek lanjut perekonomian masyarakat.

Wakil Direktur PTPN III Denaldy Mauna menambahkan jika PTPN V merupakan salah satu dari anak perusahaan PTPN yang mencatat kinerja sangat baik. Untuk itu, ia percaya program peremajaan sawit rakyat yang dilakukan PTPN V dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan kesejahteraan petani. ***