SIBERIDA, GORIAU.COM - Merebaknya wabah nyamuk berkepala putih di Indragiri Riau, langsung diantisipasi Dinas Peternakan Kabupaten Indragiri Hulu dengan menyemprotkan anti nyamuk ke sejumlah hewan ternak milik petani. Penyemprotan dilakukan serentak dengan progam inseminasi buatan terhadap seluruh sapi di daerah tersebut.

Kepala Dinas Peternakan Indragiri Hulu, Asep Sumantri melalui Kasi Produksi, Jebul Suharto mengatakan, Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) telah melakukan inseminasi buatan kepada hewan sapi di seluruh wilayah Kabupaten Inhu, Rabu (21/11/2012) di Desa Titian Resak, Kecamatan Seberida. Pada saat yang bersamaan juga dilakukan penyemprotan anti nyamuk mengantisipasi serangan nyamuk kepala putih.Kegiatan revitalisasi inseminasi buatan pengembangan ternak dan pengobatan massal itu dilakukan secara bertahap melalui masing masing kelompok ternak di bawah pengawasan  tujuh Unit Pelaksana  Teknis (UPT) Dinas Pertanian. Untuk kecamatan Rengat dan Kuala Cenaku dipusatkan UPT Rengat, Selasa (20/11) kemaren, Kecamatan Rengat Barat dan Kecamatan Seberida berlangsung dibawah UPT Kecamatan Seberida, Rabu (21/11/2012), Kecamatan Lubuk Batu Jaya dan Sei Lala, Kamis (22/11/2012) dan Kecamatan Batang Cenaku dilaksanakan pekan depan.Dikatakan, adapun pelaksanaan kegiatan merupakan rangkain pemeriksaan kebuntingan hewan sapi, pemeriksaan gangguan reproduksi, termasuk pemeriksaan kesehatan ternak dan pengobatan ternak secara massal. ''Dalam kesempatan ini Disnak Inhu sekaligus memberikan obat untuk mencegah kematian dari serangan nyamuk,'' ujar Jebul.Dia juga menjelaskan, bahwa kegiatan IB yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun dengan tujuan mensukseskan program swasembada daging sapi atau kerbau tahun 2014 dengan slogan ''Setetes Mani Membangun Negeri''. Karena dengan kawin suntik dalam jangka waktu 9 bulan bisa menghasilkan anak sapi yang bagus, hal ini tentunya membantu petani dalam peningkatan penghasilan ekonomi peternak di Inhu.Adapun jenis pengobatan yang diberikan terhadap hewan sapi, menurut Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Fahrurrozi  yakni, Lutalyse untuk gangguan reproduksi, albenol sejenis obat cacing dicampurkan dengan air minum, gusanek untuk obat luka dengan semprot, diberikan juga suntukan vitamin untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan nafsu  makan, obat mata sejenis anti biotic, serta  diberikan obat cacing untuk di hati sapi.Dalam kegiatan tersebut diturunkan beberapa orang petugas inseminator yang ahli sebagai penyuntik kawin dan beberapa petugas kesehatan ternak. ''Dari kegiatan itu pula kami bisa bertemu dan menerima secara langsung apa yang menjadi keluhan para peternak dan menyelesaikan jika terjadi permasalahan di dalam kelompok ternak,” jelasnya. (wsr)