PEKANBARU - Chevron Indonesia berpartisipasi di Paviliun Indonesia pada United Nations Framework Convention On Climate Change (UNFCCC) Conference of the Parties (COP) ke-24 di Katowice, Polandia, 3 -14 Desember 2018.

Seperti tahun lalu, Chevron Indonesia kembali terpilih dan diundang oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk hadir dan memaparkan program-program tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bagian dari kontribusi Chevron Indonesia dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, atau biasa disebut UN Sustainable Development Goals (UN SDGs) dan pelestarian lingkungan.

Sejalan dengan tema COP 24 ”Changing Together” dan tema yang diusung Pemerintah Indonesia ”Climate Change, Society Change: Let’s Work Up and Team Up”, Paviliun Indonesia tidak saja menampilkan kebijakan dan program Pemerintah Indoensia, namun juga menampilkan program dan aktivitas yang dilakukan oleh pemangku kepentingan lainnya, seperti organisasi non pemerintah dan sektor swasta, terkait pencapaian SDGs dan pelestarian lingkungan.

Manager Social Performance Chevron Indonesia Pinto Laksono berkesempatan berbicara dalam sesi ”The Role and Actions of Private Sectors in SDGs”, bersama wakil dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dr. Krisfianti Linda Ginoga, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Elim Sritaba, Director of Sustainability and Stakeholder Engagement, Asia Pulp and Paper, dan Dioh Suradireja dari Yayasan Kehati, pada 7 Desember lalu.

Melalui berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan, Chevron Indonesia turut berkontribusi pada 14 dari 17 tujuan SDGs. Khusus terkait pencapaian perubahan iklim, yaitu Tujuan 14: Menjaga Ekosistem Laut, sejak 2007, Chevron telah aktif berperan serta dalam mendukung konservasi keanekaragaman hayati laut di Kalimantan Timur. Bekerja sama dengan sejumlah organisasi konservasi lingkungan, di antaranya dengan The Nature Conservancy (TNC) dan Yayasan Kehati, Chevron mendukung program perlindungan ekosistem laut dan edukasi kesadaran masyarakat pesisir di Kepulauan Derawan serta program ekowisata berkelanjutan di Pulau Maratua.

Selain itu, untuk mendukung Tujuan 15: Menjaga Ekosistem Darat, Chevron Indonesia bekerja sama dengan berbagai mitra mendukung sejumlah program perlindungan keanekaragaman hayati hutan, di antara melalui program Green Corridor Initiative (GCI) di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS), rehabilitasi hutan kota Telagasari di Balikpapan, rehabilitasi lebih dari 80 hektar hutan bakau di Penajam, serta inisiatif terbaru kami dengan TNC dan sejumlah perusahaan lainnya dalam program Mangrove Ecosystem Restoration Alliances (MERA).

Program ini bertujuan untuk mengurangi kerentanan sumber daya alam dan masyarakat persisir melalui dukungan pengelolaan yang efektif dan implementasi strategi mitigasi dan adaptasi untuk menjawab tantangan perubahan iklim. Selain itu, pada hari penutupan tanggal 14 Desember, Chevron Indonesia, diwakili oleh Sr. VP Policy, Government and Public Affairs Wahyu Budiarto dan Sr. Technical Authority Remediation Project Don Stelling, akan berbicara pada sesi “Corporate Responsibility on Environmental Management”.

“Kami merasa sangat terhormat dapat berpartisipasi dalam COP 24. Pertemuan tahunan ini merupakan program prestisius, dimana kebijakan dan keputusan penting terkait pelestarian lingkungan hidup diambil dan disetujui bersama. Kehadiran kami di sini menunjukkan dukungan kepada Pemerintah Indonesia dalam perlindungan lingkungan hidup dan pencapaian Tujuan Pembangunan Keberlanjutan PBB atau UN SDGs," ujar Wahyu Budiarto.

"Melalui kemitraan kami dengan Pemerintah dan organisasi lainnya, kami ingin memperlihatkan bahwa perusahaan swasta memiliki peran yang signifikan dalam pembangunan yang berkelanjutan dan merupakan bagian penting dalam keberhasilan pencapaian UN SDGs di Indonesia,” lanjutnya. (rls)