PEKANBARU - PT Riau Pulp and Paper (RAPP) memiliki strategi baru untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, khususnya yang terjadi akibat aktivitas masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar. Yaitu, PT RAPP akan membantu masyarakat membuka lahan dengan cara membersihkan lahan tanpa perlu membakar.

Yang nantinya, setiap desa akan dibantu dibersihkan lahannya seluas 20 hektar per desa dan bisa didapatkan dengan cara berkelompok mau pun perorangan. Dengan catatan, legalitas lahan yang digarap harus jelas, tidak bertentangan dengan aturan.

Demikian dikatakan Forest Protection and Conservation Manager RAPP, Sailal Arimi pada acara Riau Care Intitute, Diskusi Publik dengan tema refleksi penanganan dan penindakan hukum terkait Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau, di Evo Hotel, Selasa (19/11/2019).

"RAPP memberikan solusi kepada masyarakat yang ingin membuka lahan. Kenapa solusi kami sebut, karena yang menjadi persoalankan, masyarakat dilarang menggarap lahan dengan membakar, nah RAPP turut membantu membersihkan lahan tanpa membakar," kata Sailal Arimi.

Untuk memastikan status lahan itu, RAPP berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau. Menurut, Sailal karena yang tahu status lahan itu berada dimana, adalah DLHK itu sendiri. Baik itu di kawasan konsesi, daerah hutan atau lainnya.

Diskusi publik yang juga dihadiri Bupati Pelalawan HM Haris, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Ervin Rizaldi, Ahli Hukum Pidana Universitas Islam Riau (UIR) Erdiansyah, perwakilan BNPB Riau serta moderator yang juga pengacara HM Yusuf Daeng ini, Sailal juga memaparkan bahwa bantuan RAPP kepada masyarakat yang ingin membuka lahan tanpa harus membakar adalah bentuk komitmen dalam usaha nyata pencegahan Karhutla.

Hal itu sekaligus membantu merubah pola pikir masyarakat, tidak lagi membuka lahan dengan membakar. Komitmen itu akan terus dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab RAPP kepada masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari desa program bebas api yang sudah berjalan dan memberikan wujud nyata.

Sasaran kita ingin merubah pola masyarakat yang biasanya dengan membakar ke depan tak membakar lagi. Kemudian mereka tak perduli, menjadi perduli," ungkap Sailal.

Selain itu, Sailal juga memaparkan RAPP juga fokus pada pencegahan, salah satunya dengan menyiapkan regu pemadaman yang telah dilengkapi dengan peralatan lengkap di seluruh wilayah konsesi RAPP. Personil terlatih pemadam yang disiagakan ada 900 orang. Mereka terua mengintensifkan patroli rutin baik darat mau pun udara.

Kemudian RAPP juga selalu berkoordinasi dengan BPBD Riau dan TNI, Polri serta manggala agni dalam menangani kebakaran di luar konsesi kita.

Sailal kemudian menegaskan bahwa RAPP terbuka jika ada areal konsesi terbakar. "Semua itu bisa dipantau baik melalui satelit atau pun kasat mata. Kalau memang ada wilayah kami terbakar, silahkan diperiksa oleh Tim Gakum. Sekarang ini semua bisa diakses, seperti melalui satelit," ungkap Sailal.***