PANGKALAN KERINCI -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan telah menetapkan status siaga darurat penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terhitung 16 Februari sampai 31 Oktober 2021.

Apel gabungan gelar pasukan dan peralatan siaga darurat penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan kesiapsiagaan digelar di halaman Kantor Bupati Pelalawan, Selasa (23/2/2021).

Dalam sambutannya Bupati Pelalawan, HM Harris mengatakan, pada tahun 2020 peristiwa karhutla turun secara drastis, ini terjadi karena adanya anomali cuaca.

Dimana kondisi musim yang sebelumnya diprediksi terjadi kemarau namun ternyata banyak curah hujan. "Kita berharap di tahun 2021 ini bisa lebih kurang dari tahun sebelumnya," harapnya.

Dikatakannya, apel kesiapsiagaan ini adalah sebagai salah satu wujud dari kesiapan daerah dalam mengantisipasi terjadinya karhutla di tahun ini. Perusahaan diharapkan dapat memberikan pembinaan pada Masyarakat Peduli Api (MPA).

"Apalagi pengalaman setahun terakhir ini menunjukkan bahwa penanganan karhutla berbasis masyarakat dirasakan sangat efektif, sehingga Kementerian LHK bekerja sama dengan BNPB telah menetapkan pilot project penanganan karhutla berbasis masyarakat di lima provinsi di Indonesia yang rawan karhutla, salah satunya di Provinsi Riau dan lokasinya di Kabupaten Pelalawan yaitu di Desa Lubuk Kembang Bunga di Kecamatan Ukui," ungkapnya.

Usai apel Bupati Harris menyaksikan penandatanganan antara BPBD Pelalawan dan Polres Pelalawan terkait penanganan karhutla. Kemudian melakukan pengecekan sarana dan prasarana pemadam kebakaran dan kesiapan personil penanganan karhutla.

Hadir dalam apel gabungan Wakil Bupati Pelalawan H Zardewan, anggota DPRD Pelalawan, Kapolres Pelalawan AKBP Indra Widjatmiko, Kejari Pelalawan Nophy T South, Plt Kepala BPBD Pelalawan Abubakar FE, tim pemadam dari PT RAPP dan beberapa perusahaan lainnya.

Untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, PT RAPP, APRIL Group menyiagakan sebanyak 2.275 tim pemadam kebakaran (Fire Fighter) di seluruh wilayah operasional perusahaan.

Personil fire fighter tersebut terdiri dari tim inti 1.156 orang, tim cadangan 640 orang dan Masyarakat Peduli Api (MPA) sebanyak 480 orang. Para personil juga dilengkapi berbagai peralatan seperti berbagai jenis pompa pemadam sebanyak 521 unit dan selang sebanyak 4.107 rol atau setara dengan 123 kilometer.

Personil juga diperkuat dengan sejumlah armada seperti helikopter yang siap siaga, airboat, mobil dan motor patroli, drone, serta CCTV yang dipasang untuk memonitor area konsesi dan sekitarnya. Dalam masa pandemi, tim fire fighter tetap disiagakan mengikuti protokol kesehatan yang ada.

"Setiap personil harus cek kesehatan sebelum turun ke lapangan dan pertukaran shift lebih cepat," kata Mabrur AR, Stakeholder Relations (SHR) Manager PT RAPP.***