MEDAN - Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional dan juga Hari Pendidikan Nasional pada 1 dan 2 Mei 2018, buruh dan mahasiswa siap turun ke jalan untuk melakukan aksi unjuk rasa damai.

Demikian dikatakan juru bicara Gerakan Rakyat Melawan Sumatera Utara (GERAM-SU), Amien Basri, dalam jumpa pers di Kantor LBH Medan, Jalan Hindu, Medan.

Aksi orasi damai yang akan dilakukan GERAM-SU merupakan gabungan dari 17 aliansi dari berbagai organisasi yang ada di Sumut, seperti LBH Medan, FPBI, SPI, KontraS, GMNI, HMI, SMI, dan lainnya.

Hal yang ingin disampaikan dalam aksi damai digelar selama dua hari itu adalah bangun persatuan gerakan rakyat, lawan rezim upah murah, tolak tenaga kerja asing non skill, dan lawan kapitalisasi dunia pendidikan.

Adapun sejumlah isu yang akan dituntut dari isu buruh seperti cabut Perpres 20/2018 dan PP 78/2015, tolak revisi UU 13/2003 tentang ketenagakerjaan, tolak Permenaker 36/2016, dan sejumlah isu lainnya.

"Sedangkan isu pendidikan yang akan kami orasi adalah tolak Sidiknas 2003, UU 12/2012 tentang Perguruan Tinggi, tolak tenaga pengajar asing, cabut SK skorsing mahasiswa di Medan, dan sebagainya," papar Amien.

Aksi damai dua hari ini berlokasi berbeda. Pada Hari Buruh lokasi orasi dari Istana Maimun menuju Lapangan Merdeka. Sedangkan pada Hardiknas dari Bundaran SIB/Majestik menuju DPRD Sumut dan Kantor Gubernur Sumut.

"Intinya kami menolak upah murah, tenaga kerja atau buruh asing non skill, lawan kapitalisasi dunia pendidikan, karena ini bertentangan dengan konstitusional kita dan ini berpotensi besar menghancurkan kedaulatan NKRI," tegasnya.***