PEKANBARU - Derhana Erawati Nasution akan mencalonkan dirinya untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Kabupaten Bengkalis, melalui jalur independen. Sosok ini hendak memperjuangkan hak ulayat dan pembangunan sumber daya masyarakat Bengkalis, khususnya Suku Sakai.

Cita-cita ini mendapat dukungan dari sejumlah Datuk Suku Sakai dan masyarakat, Derhana mendapat dorongan untuk bertarung memperebutkan kursi Bupati Bengkalis.

"Kami mendukung ibu Derhana Erawati untuk memimpin Bengkalis dan memenangkan Pilkada 2020 mendatang. Beliau memiliki komitmen untuk memperjuangkan Suku Sakai yang selama ini kurang diperhatikan pemerintah, kami suku asli di Riau tetapi masih miskin di area negeri yang kaya," ujar Ketua Persukuan Sakai Datuk Ahmad, Rabu, (13/11/2019).

Datuk Ahmad berharap, dengan kepemimpinan Derhana nantinya, Suku Sakai dapat lebih diakui, dan akses pembangunan sumber daya yang lebih baik.

"Kami ingin pemerintah selalu hadir untuk pembangunan sumber daya kami, agar Suku Sakai dapat terbilang di negeri kami sendiri," ungkapnya.

Harapan Datuk Ahmad tersebut juga diaminkan Datuk Puyan dari Bathin Solapan dan Mardi dari Sutan Batuah, yang saat itu turut mendampingi.

Sementara itu, Derhana Irawati Nasution sangat mengapresiasi dukungan yang telah diterimanya. Ia juga mengatakan, telah mendapatkan surat dukungan dari masyarakat sebanyak 5.500 KTP.

"Kita sangat berterimakasih atas dukungan dan siap mengemban amanah yang telah saya terima dari Datuk Suku Sakai, dan masyarakat. Kami sudah memulai pengumpulan KTP dan surat dukungan, sudah ada 5,500 KTP saat ini, artinya perhatian masyarakat cukup tinggi," terangnya.

Derhana mengatakan, dalam waktu dekat ia juga akan mendeklarasikan dirinya untuk maju Pilkada bersama pasangannya yang dijanjikan sebagai putra asli Suku Sakai.

"Kita akan segera mendeklarasikan diri, bersama putra asli Sakai. Tetapi saat ini masih kita simpan namanya," ucapnya.

Derhana kemudian mengungkapkan komitmen yang menjadi visi dan misinya untuk Pilkada 2020 mendatang. Yakni memajukan Bengkalis dari sektor pertanian, peternakan dan perikanan, untuk menuju masyarakat mandiri.

"Selama ini ulayat mereka digunakan oleh perusahaan besar, seperti PT. Cevron dan perkebunan besar, namun keadaan mereka tidak berubah secara signifikan. Maka inilah yang akan kita perjuangkan, mengangkat taraf hidup masyarakat Sakai, dan agar mereka dapat hidup bersinergi dengan berbagai suku yang ada di Bengkalis, yaitu Melayu, Batak, Minang, Jawa dan suku suku lainya," jelasnya.

"Kita akan usahakan ada anggaran khusus untuk mengangkat sumber daya suku Sakai sebagai suku asli di Riau," pungkas Derhana.***