PEKANBARU - Meski buatkan acara adat Tepuk Tepung Tawar kepada Sandiaga Uno yang maju sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto, LAM Riau dengan tegas tidak dalam rangka berpolitik.

Upacara tersebut menurut LAM Riau, hanya sebagai penghormatan kepada Sandiaga Uno.

. "LAM bersifat adat. Sebab sebuah kebanggaan dari 4 calon pemimpin bangsa salah satunya orang Riau," ujar ketua DPH LAM Riau Datuk Seri Syahril Abubakar, Jumat (31/8/2018).

Sebelumnya, diberitakan, jika tidak ada halangan, pada hari Selasa (4/9/2018) mendatang, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) bakal menggelar prosesi adat upacara "Tepuk Tepung Tawar" kepada Sandiaga Uno.

Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) pun sedang saat ini sedang menyusun jadwal prosesi adat Tepuk Tepung Tawar kepada Sandiaga Uno. "Insya Allah 4 September acara itu kita laksanakan," tandasnya.

LAMR juga berharap akan banyak anak-anak Riau yang termotivasi dengan jejak Sandiaga. "Mudah-mudahan ini menjadi motivasi kepada anak kemenakan kita, bahwa anak-anak Riau bisa maju dan membanggakan bangsa ini. Selama ini Riau dipandang sebagai kelas dua, dengan adanya anak Riau yang mencalonkan diri, membangkitkan nama Riau," tandasnya.

Menurutnya, tepuk tepung tawar tersebut merupakan bentuk ucapan doa agar diberkahi langkahnya. "Kita doakan langkahnya, sekali lagi yang jelas LAM tidak berpolitik, kita murni pemberian tepuk tepung tawar secara adat, makanya kita gelar sebelum penetapan calon," pungkasnya.

Dalam surat undangan bernomor: B-476/LAMR/VIII/2018 yang diterima GoNews.co, bahwa acara tersebut akan dilaksanakan pada Senin 4 September 2018 sekitar pukul 15.00 WIB di Balai Adat Melayu Jalan Diponegoro Pekanbaru.

Dalam surat undangan itu, LAMR juga meminta agar pengurus LAM di 12 Kabupaten di Riau untuk mengirimkan dua wakilnya dengan menggunakan baju melayu lengkap.

Untuk diketahui, Sandiaga Uno sendiri merupakan putera kelahiran Rumbai, Pekanbaru, Riau. Ia dikenal sebagai salah satu sosok pengusaha Indonesia yang sangat sukses.  Selain sebagai pengusaha, ia juga berhasil menang dalam pilkada sernetak 2017 dan menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dan kemudian maju sebagai cawapres pada pilpres tahun 2019.

Sandiaga Uno tidak terlahir dari "background" keluarga Pengusaha kaya. Ia merintis usahanya dari nol. Jatuh bangun dalam membangun usahanya sudah ia alami. Berikut profil dan Biografi Sandiaga Uno secara singkat serta kisahnya menjadi seorang pengusaha dan seorang politikus.

Memiliki nama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno, ia lahir di Rumbai, Riau, 28 Juni 1969 dari pasangan Razif Halik Uno dan Mien R. Uno. Ayahnya sendiri berasal dari Gorontalo. Sekedar untuk pengatahuan Ayah Sandiaga pada awalnya bekerja sebagai karyawan di perusahaan Caltex di Riau, setelah tidak bekerja lagi, Ayah Sandiaga kemudian memboyong keluarganya ke Jakarta pada tahun 1970an.

Sandiaga memulai pendidikannya di SD PKSD kemudian ke SMP 12 Wijaya Jakarta Selatan dan melanjutkan sekolahnya ke SMA Katolik. Sandiaga Uno merupakan sosok yang cerdas, hal ini terbukti ketika ia kuliah di Wichita State University di Kansas, Amerika, ia berhasil lulus dengan predikat Summa Cum Laude.

Selepas lulus dari Wichita State University, ia kemudian bekerja di Bank Summa milik William Soeryadjaya. Karena kinerjanya yang cukup bagus di perusahaan, setahun kemudian ia menerima beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di George Washington University, Amerika Serikat. Ia menamatkan kuliahnya dengan meraih IPK sempurna 4.00 yang merupakan sebuah prestasi yang membanggakan.

Kemudian pada tahun 1993, ia bekerja di Singapura dan memilih bergabung dengan perusahaan Investasi bernama Seapower Asia Investment Limited sebagai manager Investasi.Dua tahun kemudian tepatnya pada tahun 1995, ia kemudian pindah ke Kanada dan bekerja di perusahaan bernama NTI Resources Ltd dengan posisi sebagai Executive Vice President NTI Resources Ltd.

Jadi Calon Wakil Presiden.

Pada agustus 2018, Nama Sandiaga Uno dipilih sebagai calon wakil presiden 2019 oleh Prabowo Subianto yang maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019. Penunjukan Sandiaga sebagai calon wakil presiden ini membuat ia harus melepas jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.***