PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau terus memaksimalkan penanganan dan pencegahan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla), dengan dibantu TNI, Polri dan stakeholder lainnya. Ini dilakukan agar Karhutla tidak menimbulkan kabut asap.

Upaya tersebut sudah berjalan sejak awal tahun 2018. Menurut catatan BPBD Riau, sekitar 1.646 luas lahan terbakar sejak Januari - April ini, dengan sebaran dibeberapa kabupaten. Pemicunya karena sengaja dibakar hingga faktor alam, salah satunya kemarau.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau Jim Gafur, Rabu (11/4/2018) mengatakan, lokasi Karhutla menyebar di 11 kabupaten dan kota, di mana Kepulauan Meranti menjadi wilayah terparah yang mengalami kebakaran lahan sepanjang awal 2018 ini.

Di Kabupaten Kepulauan Meranti, luas lahan yang terbakar mencapai sekitar 896,61 hektar, dengan mayoritasnya area/lahan gambut. Upaya pemadaman dilakukan tim darat dan udara, saat adanya Karhutla terjadi, dengan tujuan supaya tidak meluas.

Disusul kemudian Kabupaten Bengkalis. Di sini luasan lahan yang terbakar sekitar 159,5 hektar. Dilanjutkan Kabupaten Siak dengan luasan yang terbakar 131,5 hektar, serta Kabupaten Inhu dengan total Karhutla seluas 121,5 hektar.

Untuk daerah lainnya, seperti Rohil, luas lahan terbakar mencapai 80,75 hektar. Sebagaimana diketahui, daerah tersebut menjadi salah satu Kabupaten di Riau yang terparah alami Karhutla pada medio 2015 - 2016 lalu, bahkan ketika itu sempat pula memicu kabut asap.

Menurut BPBD, di Rohil setakat ini masih dilanda kebakaran lahan, dan petugas berjibaku memadamkan api supaya tidak menyebar ke lahan lainnya.

Jim meyakinkan, pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan dan terus berkoordinasi dengan Satgas (Satuan Tugas) yang tergabung dalam penanganan Karhutla di Riau. Ini penting dilakukan, mengingat musim kemarau mulai singgah ke Negeri Lancang Kuning.

"Saat ini Riau sedang mengalami transisi cuaca. Di bagian pesisir sudah mengalami musim kemarau, meski pada bagian Selatan masih cenderung hujan. Namun, situasi itu akan berubah hingga Mei mendatang diperkirakan seluruh Riau akan memasuki musim kemarau," sebut Jim.

Terpisah, Kapolda Riau Irjen Nandang sebelumnya sempat mengungkapkan, antisipasi Karhutla harus maksimal agar kabut asap tidak terjadi. Apalagi dalam waktu dekat ini, akan diselenggarakan Asian Games 2018 di Palembang - Jakarta.

"Jangan sampai acara ini terganggu karena di Riau terjadi Karhutla yang menimbulkan asap," sebut Jenderal bintang dua ini.

Untuk diketahui, bantuan helikopter sudah dikerahkan ke Riau untuk membantu operasi water bombing atau bom air dari udara. Heli tersebut dapat mengakses titik yang terbakar dengan cepat untuk pemadaman api, berupa menjatuhkan air dari atas.***