PEKANBARU - Sejak beberapa hari lalu beredar video di media sosial yang memperlihatkan ratusan lelaki dan perempuan bermata sipit dan berkulit kuning tengah berada di terminal keberangkatan Bandara Sultan Syarif Kasim (SKK) II Pekanbaru, Riau.

Dikutip dari republika.co.id, dalam video tersebut terdengar suara seorang perempuan yang kemungkinan besar sedang merekam orang-orang 'China' tersebut. ''Orang China aja semuanya di Bandara Sultan Syarif Kasim,'' kata perempuan dalam video itu.

Video yang viral tersebut berdurasi sekitar satu menit. Kemungkinan besar video diambil menggunakan handphone. Ratusan calon penumpang yang disoroti dalam video tersebut semuanya bermata sipit dan mengenakan seragam kaos olahraga serta membawa koper-koper besar.

Berdasarkan penelusuran, lokasi di video itu memang benar di Bandara SSK II Pekanbaru, tepatnya di terminal keberangkatan. Ciri spesifik dari terminal keberangkatan di bandara ini adalah eskalator di lantai dasar yang mengarah ke konter check-in penumpang pesawat.

Kepala Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau Mas Agus Santoso, mengatakan, tidak benar ada rombongan WNA asal China berangkat ke luar negeri lewat Bandara SSK II. Dia meyakini ratusan orang bermata sipit dan berkulit kuning itu merupakan wisatawan lokal.

''Rombongan tersebut tidak ada yang berangkat ke luar negeri, sementara tidak diketahui kebangsaannya,'' kata Mas Agus Santoso, di Pekanbaru, Senin (1/7/2019).

Mas Agus Santosa menjelaskan, dari hasil koordinasi internal mengenai video ini, bisa disimpulkan bahwa rombongan tersebut kemungkinan adalah warga negara Indonesia dari daerah di luar Riau.

Mereka akan berangkat menggunakan pesawat dengan rute penerbangan domestik, setelah mengikuti acara Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Ia khawatir video itu akan menimbulkan opini negatif di masyarakat. ''Sudah ada beberapa opini yang negatif. Mudah-mudahan tidak semuanya negatif dari opini masyarakat. Kasihan yang mudah terhasut,'' tambahnya.

Sementara Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait, juga membantah isu ramainya WNA China di Bandara Pekanbaru. ''Mereka itu wisatawan yang habis menghadiri Bakar Tongkang. Kita sebagai operator bandara, semuanya tentu harus kita layani,'' kata Jaya Tahoma Sirait.

Bakar Tongkang merupakan tradisi turun-temurun bagi warga Tionghoa Bagansiapiapi untuk menghormati leluhur mereka. Acara ini membuat puluhan ribu perantau yang kini tinggal di berbagai kota di dalam dan luar negeri, pulang kampung ke Bansiapiapi, khusus untuk menghadiri Bakar Tongkang. Tradisi ini sekarang dikemas pemerintah daerah menjadi sebuah festival dan masuk dalam agenda pariwisata nasional.***